18 Desa Bersinar Sudah Ada di Gorontalo Utara
Kamis, 10 Desember 2020 - 16:15 WIB
Kepala Badan Narkotika Nasional Gorotalo Utara, Ibrahim Paneo, bersama Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin.
KWANDANG - Pelaksanaan program Desa Bersinar khususnya di wilayah hukum Kabupaten Gorontalo Utara, terus berkelanjutan berkat sinergitas antara Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gorontalo Utara, dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara.
Kepala BNN Kabupaten Gorontalo Utara Ibrahim Paneo menjelaskan, sampai Kamis (10/12/2020) sudah ada 18 desa bersinar di Kabupaten Gorontalo Utara, salah satunya Desa Pontolo Selatan.
"Program ini sudah lama kami jalankan, dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara melalui sejumlah istansi terkait termasuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipili juga Kecamatan dan Desa. Awalnya hanya enam desa, dan kini sudah bertambah 12 menjadi total 18 desa," ujarnya.
Dia jelaskan lagi, tujuan dari pembentukan desa bersinar ini dalam rangka memutuskan mata rantai penyebaran narkoba sampai ke akar rumput, dalam hal ini generasi muda. Apalagi, sampai dengan sekarang, terdeteksi terbanyak pengguna narkoba dan zat adiktif di Gorut dari kalangan remaja.
"Program desa bersinar ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar bisa menjauhi dan memerangi narkoba bersama BNNK dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara," terangnya.
Dukunga terhadap kegiatan BNN Kabupaten Gorontalo Utara dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, tidak hanya sebatas dalam pembentukan desa bersinar saja. Melain sampai pada realisasi pelaksanaan rencana aksi seluruh organisasi perangkat daerah di Pemerintahan Kabupaten Gorontalo Utara.
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara Ridwan Yasin katakan, dari seluruh OPD yang ada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, sudah sebanyak 17 OPD yang melaksanakan rencana akasi pemberantasan dan pengimpelementasi program dari BNN.
"Mulai dari mensosialisasikan dan mengedukasikan apa itu narkoba, baik di lembaga pendidikan dan elemen masyarakat, kemudian menggelar tes urin terhadap seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara," terangnya.
Ada inpres supaya semua opd melaksanakan imolementasi renaksi nasional, dan dari 34 opd, sudah ada 17 opd yang melaksnakananya. Dan dukungan terbesar dari pendidikan, dikes. Dalam hal sosialisasi, pembentukan satgas dan tes urine.
Kepala BNN Kabupaten Gorontalo Utara Ibrahim Paneo menjelaskan, sampai Kamis (10/12/2020) sudah ada 18 desa bersinar di Kabupaten Gorontalo Utara, salah satunya Desa Pontolo Selatan.
"Program ini sudah lama kami jalankan, dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara melalui sejumlah istansi terkait termasuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipili juga Kecamatan dan Desa. Awalnya hanya enam desa, dan kini sudah bertambah 12 menjadi total 18 desa," ujarnya.
Dia jelaskan lagi, tujuan dari pembentukan desa bersinar ini dalam rangka memutuskan mata rantai penyebaran narkoba sampai ke akar rumput, dalam hal ini generasi muda. Apalagi, sampai dengan sekarang, terdeteksi terbanyak pengguna narkoba dan zat adiktif di Gorut dari kalangan remaja.
"Program desa bersinar ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar bisa menjauhi dan memerangi narkoba bersama BNNK dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara," terangnya.
Dukunga terhadap kegiatan BNN Kabupaten Gorontalo Utara dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, tidak hanya sebatas dalam pembentukan desa bersinar saja. Melain sampai pada realisasi pelaksanaan rencana aksi seluruh organisasi perangkat daerah di Pemerintahan Kabupaten Gorontalo Utara.
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara Ridwan Yasin katakan, dari seluruh OPD yang ada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, sudah sebanyak 17 OPD yang melaksanakan rencana akasi pemberantasan dan pengimpelementasi program dari BNN.
"Mulai dari mensosialisasikan dan mengedukasikan apa itu narkoba, baik di lembaga pendidikan dan elemen masyarakat, kemudian menggelar tes urin terhadap seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara," terangnya.
Ada inpres supaya semua opd melaksanakan imolementasi renaksi nasional, dan dari 34 opd, sudah ada 17 opd yang melaksnakananya. Dan dukungan terbesar dari pendidikan, dikes. Dalam hal sosialisasi, pembentukan satgas dan tes urine.
(ars)
tulis komentar anda