Perdana, Satu Perusahaan di Batang Ekspor di New Normal
Kamis, 10 Desember 2020 - 11:13 WIB
BATANG - Pabrik triplek ADN Wood Batang yang berlokasi di Desa Banaran Kecamatan Banyuputih lakukan ekspor perdana ke Negara Singapura.
Seremonial pelepasan kontainer dalam ekspor kali pertama di masa pandemi covid-19, secara resmi dilepas oleh Bupati Batang Wihaji bersama Komisaris ADN Wood, Suudi, Rabu (9/12/2020).
"Ekspor perdana triplek dengan tujuan Singapura menunjukan geliat dan bangkitnya ekonomi di masa new normal pandemi covid-19," kata Wihaji.
Dijelaskan, di Kabupaten Batang ada sekitar 20 perusahaan yang bergerak di bidang plywood, namun di masa pandemi semuanya berproduksi tapi belum melakukan ekspor.
Tidak sedikit pula perusahaan yang sebagian merumahkan karyawan, karena tidak ada ekspor.
"Saya senang dan bangga, karena ini bagian untuk menyemangati perekonomian di Kabupaten Batang," kata Wihaji.
Ia pun mengatakan, menggeliatnya perekonomian dengan berhasil ekspor menjadi harapan Presiden Joko Widodo yang mampu memberikan devisa ke Negara.
"Dengan ekspor tentunya ada devisa, tapi juga bagi pengusaha pun ada pendapatan, pekerjanya tentu mendapatkan upah sehingga ada geliat perekonomian akan tumbuh," jelas Wihaji.
Diungkapkan, sebelum adanya pandemi covid-19 dari 20 perusahaan plywood yang berada di Batang transaksi ekspor sangat tinggi.
"Sebelum pandemi 20 perusahaan plywood ekspornya tinggi dengan tujuan Singapura, Amerika, Cina dan beberapa negara Eropa," kata Wihaji.
Seremonial pelepasan kontainer dalam ekspor kali pertama di masa pandemi covid-19, secara resmi dilepas oleh Bupati Batang Wihaji bersama Komisaris ADN Wood, Suudi, Rabu (9/12/2020).
"Ekspor perdana triplek dengan tujuan Singapura menunjukan geliat dan bangkitnya ekonomi di masa new normal pandemi covid-19," kata Wihaji.
Dijelaskan, di Kabupaten Batang ada sekitar 20 perusahaan yang bergerak di bidang plywood, namun di masa pandemi semuanya berproduksi tapi belum melakukan ekspor.
Tidak sedikit pula perusahaan yang sebagian merumahkan karyawan, karena tidak ada ekspor.
"Saya senang dan bangga, karena ini bagian untuk menyemangati perekonomian di Kabupaten Batang," kata Wihaji.
Ia pun mengatakan, menggeliatnya perekonomian dengan berhasil ekspor menjadi harapan Presiden Joko Widodo yang mampu memberikan devisa ke Negara.
"Dengan ekspor tentunya ada devisa, tapi juga bagi pengusaha pun ada pendapatan, pekerjanya tentu mendapatkan upah sehingga ada geliat perekonomian akan tumbuh," jelas Wihaji.
Diungkapkan, sebelum adanya pandemi covid-19 dari 20 perusahaan plywood yang berada di Batang transaksi ekspor sangat tinggi.
"Sebelum pandemi 20 perusahaan plywood ekspornya tinggi dengan tujuan Singapura, Amerika, Cina dan beberapa negara Eropa," kata Wihaji.
(atk)
tulis komentar anda