COVID-19, Masyarakat Diminta Waspadai Klaster Keluarga

Sabtu, 05 Desember 2020 - 09:41 WIB
Ketua Tim Penanganan COVID-19 Siloam Hospitals Manado, dr Jonathan Surentu. Foto/Ist
MANADO - Angka penularan COVID-19 di Indonesia sebagian besar disumbangkan dari klaster keluarga . Hal ini menunjukan rumah sudah tidak lagi aman.

Lalu bagaimanakah caranya mencegah agar rumah bisa menjadi aman bagi seluruh anggota keluarga sehingga tidak ada lagi klaster keluarga? (Baca juga: Perjuangan Hidup Mati Dokter Bedah Sembuh dari Covid-19 )

“Salah satu klaster yang paling banyak dialami di Indonesia adalah klaster keluarga,” ungkap Ketua Tim Penanganan COVID-19 Siloam Hospitals Manado, dr Jonathan Surentu, di sela Health Talk Siloam Hospitals Manado bertajuk 'COVID-19 Update', Jumat (4/12/2020). (Baca juga: Bahaya Covid-19 di Keluarga, Lansia Harus Dapat Perlindungan Khusus )

Dia mengatakan, klaster keluarga adalah salah satu anggota keluarga terinfeksi virus, lalu bagaimana menularkan ke anggota keluarga lain sehingga satu keluarga tertular Covid-19 saat berada di rumah sendiri. Klaster keluarga tentu saja sangat berbahaya. Sebab dari satu orang saja, bisa menularkan ke seluruh anggota keluarganya, bahkan lingkungan sekitar rumahnya.

Sebagai cobtoh di Jakarta, dari total kasus 140.238, sebanyak 39% berasal dari klaster keluarga atau sebanyak 54.692 orang. Tak jauh berbeda ditunjukkan dari di Bogor. Dari total kasus sebesar 3.501, sebanyak 46% adalah klaster keluarga (1.610 orang).



Menurut dr Jonathan, klaster keluarga semakin banyak karena karena masyarakat membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan komplek, kegiatan berkumpul warga seperti arisan, acara, rapat bahkan acara ulang tahun.

Selain itu, liburan, piknik atau jalan-jalan ke tempat publik. Hal itu biasanya tidak menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Namun, penerapan protokol 3M menjadi tidak mudah diterapkan apabila di rumah sendiri. Cara yang bisa dilakukan adalah perhatikan ventilasi udara, buka jendela dan pintu agar udara segar mengalir. Durasi, kurangi interaksi dengan keluarga yang rentan. Sediakan kamar untuk anggota keluarga yang sakit.

Terakhir, selalu menjaga jarak dengan anggota keluarga lain yang rentan, seperti lansia, penyakit kronis dan balita.

Selain itu, selalu ganti baju setelah bepergian atau beraktivitas di luar rumah. Sebab, seperti yang diketahui virus corona dapat bertahan pada permukaan benda selama beberapa jam, termasuk pada pakaian.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More