Gedung Isolasi Utama Overload, Pasien COVID-19 Ditampung di Puskesmas
Jum'at, 04 Desember 2020 - 22:17 WIB
BLITAR - Gedung LEC Garum Kabupaten Blitar yang menjadi tempat isolasi pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala), tidak mampu lagi menampung penghuni (overload).
Gedung yang berkapasitas 48 orang tersebut telah penuh. "Iya penuh sejak Kamis (3/12/2020) kemarin," ujar Christine Indrawati, dokter Penanggung Jawab Rumah Isolasi COVID-19 Kabupaten Blitar, Jumat (4/12/2020).
(Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Penembakan Brutal Mobil Mewah Bos Tekstil di Solo)
Karena sudah tidak mampu menampung, sebanyak 4 pasien positif baru yang hendak masuk LEC Garum ditolak. Mereka, kata Christine langsung diarahkan menempati Puskesmas Sutojayan yang mulai Jumat ini (4/12) kembali difungsikan sebagai rumah isolasi pasien COVID-19.
(Baca juga: Ancam Bunuh Habib Rizieq, Oknum Polisi Pekalongan Ditahan Provost)
Menurut Christine, begitu dibuka kembali, dalam waktu bersamaan ada tambahan 4 pasien positif COVID-19 lain.
"Jadi sekarang di Puskesmas Sutojayan sudah ada delapan pasien positif," terang Christine. Informasi yang dihimpun, sebagian besar pasien positif COVID-19 yang menghuni gedung LEC Garum dari kalangan aparatur sipil negara (ASN). Mereka yang berstatus OTG tersebut termasuk di antaranya pejabat setingkat kepala dinas. Christine berharap angka kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar berhenti bertambah.
Hal itu mengingat daya tampung maksimal Puskesmas Sutojayan hanya mencapai 16 orang. Kendati demikian, jika situasinya mendesak, Pemkab masih bisa memfungsikan rumah sakit Srengat sebagai tempat isolasi. "Sesuai SK Bupati, selain LEC Garum dan Puskesmas Sutojayan, RS Srengat juga bisa menjadi tempat isolasi," terang Christine. Sementara di rumah isolasi, para pasien positif COVID-19 rutin mendapat asupan gizi dan vitamin.
Mereka juga rutin menjalani olahraga. Prinsipnya, kata Christine semua kegiatan yang dilakukan pasien positif tanpa gejala bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Kalau merasa sakit ya langsung diobati. Yang pasti yang ditingkatkan adalah imunitas tubuh pasien," pungkas Christine. Tercatat hingga 4 November, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 1.140 kasus. Perinciannya, 982 orang sembuh, 86 orang meninggal dunia, 35 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan selebihnya diisolasi.
Gedung yang berkapasitas 48 orang tersebut telah penuh. "Iya penuh sejak Kamis (3/12/2020) kemarin," ujar Christine Indrawati, dokter Penanggung Jawab Rumah Isolasi COVID-19 Kabupaten Blitar, Jumat (4/12/2020).
(Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Penembakan Brutal Mobil Mewah Bos Tekstil di Solo)
Karena sudah tidak mampu menampung, sebanyak 4 pasien positif baru yang hendak masuk LEC Garum ditolak. Mereka, kata Christine langsung diarahkan menempati Puskesmas Sutojayan yang mulai Jumat ini (4/12) kembali difungsikan sebagai rumah isolasi pasien COVID-19.
(Baca juga: Ancam Bunuh Habib Rizieq, Oknum Polisi Pekalongan Ditahan Provost)
Menurut Christine, begitu dibuka kembali, dalam waktu bersamaan ada tambahan 4 pasien positif COVID-19 lain.
"Jadi sekarang di Puskesmas Sutojayan sudah ada delapan pasien positif," terang Christine. Informasi yang dihimpun, sebagian besar pasien positif COVID-19 yang menghuni gedung LEC Garum dari kalangan aparatur sipil negara (ASN). Mereka yang berstatus OTG tersebut termasuk di antaranya pejabat setingkat kepala dinas. Christine berharap angka kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar berhenti bertambah.
Hal itu mengingat daya tampung maksimal Puskesmas Sutojayan hanya mencapai 16 orang. Kendati demikian, jika situasinya mendesak, Pemkab masih bisa memfungsikan rumah sakit Srengat sebagai tempat isolasi. "Sesuai SK Bupati, selain LEC Garum dan Puskesmas Sutojayan, RS Srengat juga bisa menjadi tempat isolasi," terang Christine. Sementara di rumah isolasi, para pasien positif COVID-19 rutin mendapat asupan gizi dan vitamin.
Mereka juga rutin menjalani olahraga. Prinsipnya, kata Christine semua kegiatan yang dilakukan pasien positif tanpa gejala bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Kalau merasa sakit ya langsung diobati. Yang pasti yang ditingkatkan adalah imunitas tubuh pasien," pungkas Christine. Tercatat hingga 4 November, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 1.140 kasus. Perinciannya, 982 orang sembuh, 86 orang meninggal dunia, 35 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan selebihnya diisolasi.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda