Pertamina EP Bantu Tangani Semburan Gas di Sumur Air Warga Ngaho Blora
Kamis, 03 Desember 2020 - 07:57 WIB
Pertamina EP Asset 4 Cepu Field membantu upaya penanganan terhadap gas yang muncul di sumur air milik Sumiran, warga Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. Foto/Ist
SURABAYA - Pertamina EP Asset 4 Cepu Field membantu upaya penanganan terhadap gas yang muncul di sumur air milik Sumiran, warga Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah .
Pertamina EP telah memasang rangkaian pipa guna menyalurkan gas ke halaman belakang rumah Sumiran yang kemudian akan dilakukan pembakaran (flaring), Rabu (2/12/2020).
Cepu Field Manager Afwan Daroni menjelaskan bahwa, langkah yang dilakukan tim Pertamina EP sudah atas seizin dinas terkait.
"Sebelum melakukan penanganan tersebut, kami sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang, yakni Dinas ESDM Kendeng Selatan. Artinya, kami tidak melangkah sendiri," katanya.
Kejadian semburan gas bermula saat tukang sumur melakukan pengeboran di samping rumah untuk membuat sumur air, pada Jumat (27/11/2020). Pada Minggu (29/11/2020), pekerjaan dihentikan pada kedalaman sumur 48 meter. Kemudian pompa submersible dipasang dan dicoba dinyalakan, tetapi tidak mengeluarkan air.
Bersamaan itu, pemilik sumur mendengar suara gemuruh dari dalam sumur bor disertai keluarnya gas.
Pompa submersible kemudian diangkat lagi ke atas. Setelah itu gas yang keluar dibakar menggunakan korek api, dan menyala. Sebagai antisipasi awal, pemilik rumah menutup lubang dengan kain basah.
Sehari kemudian, Senin (30/11/2020), Kepala Desa Ngraho Sri Lestari Indahjani melaporkan kejadian tersebut ke Pertamina EP dan Dinas ESDM Kendeng Selatan.
(Baca juga: Situbondo dan Lumajang Jadi Zona Merah COVID-19, Euforia Berlebihan Penyebab Utama)
Pertamina EP telah memasang rangkaian pipa guna menyalurkan gas ke halaman belakang rumah Sumiran yang kemudian akan dilakukan pembakaran (flaring), Rabu (2/12/2020).
Cepu Field Manager Afwan Daroni menjelaskan bahwa, langkah yang dilakukan tim Pertamina EP sudah atas seizin dinas terkait.
"Sebelum melakukan penanganan tersebut, kami sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang, yakni Dinas ESDM Kendeng Selatan. Artinya, kami tidak melangkah sendiri," katanya.
Kejadian semburan gas bermula saat tukang sumur melakukan pengeboran di samping rumah untuk membuat sumur air, pada Jumat (27/11/2020). Pada Minggu (29/11/2020), pekerjaan dihentikan pada kedalaman sumur 48 meter. Kemudian pompa submersible dipasang dan dicoba dinyalakan, tetapi tidak mengeluarkan air.
Bersamaan itu, pemilik sumur mendengar suara gemuruh dari dalam sumur bor disertai keluarnya gas.
Pompa submersible kemudian diangkat lagi ke atas. Setelah itu gas yang keluar dibakar menggunakan korek api, dan menyala. Sebagai antisipasi awal, pemilik rumah menutup lubang dengan kain basah.
Sehari kemudian, Senin (30/11/2020), Kepala Desa Ngraho Sri Lestari Indahjani melaporkan kejadian tersebut ke Pertamina EP dan Dinas ESDM Kendeng Selatan.
(Baca juga: Situbondo dan Lumajang Jadi Zona Merah COVID-19, Euforia Berlebihan Penyebab Utama)
tulis komentar anda