Pariwisata Lesu Akibat Pandemi, Ini Harapan Kemenparekraf pada Komunitas Big Max
Rabu, 02 Desember 2020 - 23:32 WIB
DENPASAR - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong komunitas Big Max Indonesia (BMI) ikut membantu upaya pemulihan pariwisata yang terkena dampak pandemi COVID-19. Caranya yaitu berwisata dengan menerapkan protokol kesehatan.
(Baca juga: Kota Padang Gempar, Pengurus Partai Golkar Ditemukan Tewas di Kantornya )
"Usai touring dan pulang ke rumah masing-masing, mereka mempromosikan destinasi wisata yang baru saja dikunjungi telah menerapkan CSHE. Sehingga tidak ada kekhawatiran lagi," kata Direktur Pemasaran Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu saat membuka dinner Mister Aladin Road Trip Protokol CHSE Big Max Indonesia di Kuta, Bali, Rabu (2/12/2020).
Dia menjelaskan, CSHE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) adalah program yang diinisiasi Wakil Menteri Parekraf Angela Herliani Tanoesoedibjo untuk menunjukkan kesiapan sektor pariwisata dalam era kenormalan baru.
Program itu lalu diterjemahkan ke dalam sertifikasi CHSE kepada industri pariwisata, mulai dari obyek wisata, hotel, restoran agar memiliki kredibilitas saat menerima kunjungan wisatawan.
(Baca juga: Solo Gempar, Mobil Mewah Milik Bos Perusahaan Tekstil Ditembaki Secara Brutal )
Dari pengamatannya, Vinsen mengatakan Bali merupakan daerah yang paling siap dalam penerapan CHSE. "Karena pelaku pariwisata di Bali orang profesional dan sehari-hari bergelut dengan tourism," ungkapnya.
Presiden BMI Christanto Ramli dalam kesempatan sama menyatakan kesiapannya untuk ikut membantu mempromosikan kesiapan destinasi untuk menyambut wisatawan.
(Baca juga: Usai Digeruduk Ratusan Massa, Banser Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ibunda Mahfud MD )
Dia melihat setiap tempat yang dilalui dalam road trip telah menerapkan CHSE, mulai dari obyek wisata, hotel dan restoran. "Di klub sendiri, kita sudah memiliki standar protokol kesehatan, mulai dari perbekalan masker, hand sanitizer hingga menghindari kerumunan saat touring," katanya.
(Baca juga: Kota Padang Gempar, Pengurus Partai Golkar Ditemukan Tewas di Kantornya )
"Usai touring dan pulang ke rumah masing-masing, mereka mempromosikan destinasi wisata yang baru saja dikunjungi telah menerapkan CSHE. Sehingga tidak ada kekhawatiran lagi," kata Direktur Pemasaran Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu saat membuka dinner Mister Aladin Road Trip Protokol CHSE Big Max Indonesia di Kuta, Bali, Rabu (2/12/2020).
Dia menjelaskan, CSHE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) adalah program yang diinisiasi Wakil Menteri Parekraf Angela Herliani Tanoesoedibjo untuk menunjukkan kesiapan sektor pariwisata dalam era kenormalan baru.
Program itu lalu diterjemahkan ke dalam sertifikasi CHSE kepada industri pariwisata, mulai dari obyek wisata, hotel, restoran agar memiliki kredibilitas saat menerima kunjungan wisatawan.
(Baca juga: Solo Gempar, Mobil Mewah Milik Bos Perusahaan Tekstil Ditembaki Secara Brutal )
Dari pengamatannya, Vinsen mengatakan Bali merupakan daerah yang paling siap dalam penerapan CHSE. "Karena pelaku pariwisata di Bali orang profesional dan sehari-hari bergelut dengan tourism," ungkapnya.
Presiden BMI Christanto Ramli dalam kesempatan sama menyatakan kesiapannya untuk ikut membantu mempromosikan kesiapan destinasi untuk menyambut wisatawan.
(Baca juga: Usai Digeruduk Ratusan Massa, Banser Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ibunda Mahfud MD )
Dia melihat setiap tempat yang dilalui dalam road trip telah menerapkan CHSE, mulai dari obyek wisata, hotel dan restoran. "Di klub sendiri, kita sudah memiliki standar protokol kesehatan, mulai dari perbekalan masker, hand sanitizer hingga menghindari kerumunan saat touring," katanya.
(eyt)
tulis komentar anda