Gunung Ili Lewotolok Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 4.000 Meter
Minggu, 29 November 2020 - 10:21 WIB
LEMBATA - Gunung Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi, Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 Wita dengan ketinggian kolom abu sekitar 4.000 meter di atas puncak (sekitar 5.423 meter di atas permukaan laut atau Mdpl).
Berdasarkan pengamatan petugas di Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.
(Baca juga: Jumat Pagi Gunung Ili Lewolotok Erupsi, Ada Kolom Abu Setinggi 500 Meter)
Saat ini Gunung Ili Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung, pendaki serta wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah.
(Baca juga: Pantauan Udara, Puncak Gunung Merapi Ternyata Banyak Longsoran Baru)
Selain itu juga tidak beraktivitas di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak/pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Sebelumnya, Gunung Ili Lewotolok erupsi pada Jumat, 27 November 2020 pukul 05.57 WITA. Pasca letusan terekam tremor hingga pukul hingga pukul 07:50 WITA dengan amplitudo tremor 2-3 mm (dominan 2 mm). Gunung yang memiliki ketinggian 1.423 Mdpl ini statusnya waspada (level II) sejak 7 Oktober 2017.
Berdasarkan pengamatan petugas di Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.
(Baca juga: Jumat Pagi Gunung Ili Lewolotok Erupsi, Ada Kolom Abu Setinggi 500 Meter)
Saat ini Gunung Ili Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung, pendaki serta wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah.
(Baca juga: Pantauan Udara, Puncak Gunung Merapi Ternyata Banyak Longsoran Baru)
Selain itu juga tidak beraktivitas di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak/pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Sebelumnya, Gunung Ili Lewotolok erupsi pada Jumat, 27 November 2020 pukul 05.57 WITA. Pasca letusan terekam tremor hingga pukul hingga pukul 07:50 WITA dengan amplitudo tremor 2-3 mm (dominan 2 mm). Gunung yang memiliki ketinggian 1.423 Mdpl ini statusnya waspada (level II) sejak 7 Oktober 2017.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda