Lewat Lukisan, Satpol PP Jatim Ajak Seniman Jadi Duta Protokol Kesehatan
Rabu, 25 November 2020 - 17:41 WIB
SURABAYA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Timur (Jatim), menggelar lomba lukis Satpol PP Jatim Care, di halaman kantor Satpol PP Jatim , Rabu (25/11/2020). (Baca juga: 7 Penambang Emas Itu Akhirnya Diikhlaskan Terkubur di Bumi Kotawaringin Barat )
Lomba yang diikuti ratusan seniman dari berbagai daerah di Jatim tersebut, mengangkat tema perlawanan terhadap COVID-19 . Hal ini sebagai upaya untuk menguatkan ketaataan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Sekretaris Satpol PP Jatim , Slamet Setyoaji mengatakan, Satpol PP Jatim sebagai salah satu Gugus Tugas penanganan COVID-19 ingin merangkul semua kalangan, termasuk para seniman untuk ikut berperan aktif dalam menangani COVID-19 .
Melalui kegiatan ini, Satpol PP Jatim mengajak para seniman termasuk seniman lukis untuk menjadi duta Satpol PP Jatim , agar bergerak bersama melawan COVID-19 melalui sentuhan karya seni. (Baca juga: Setubuhi dan Bunuh Janda Cantik di Hotel, PNS Gadungan Dibekuk Polres Kolaka )
"Masyarakat harus ikut berperan serta dalam menangani COVID-19 . Kami berharap peserta menjadi duta bagi Satpol PP Jatim , ikut menjaga protokol kesehatan," katanya. Nantinya, karya-karya terbaik dan karya pemenang lomba bakal dipamerkan dalam setiap kegiatan di kabupaten atau kota hingga Provinsi Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana, Luhur Kayungga menjelaskan, dalam kurun waktu beberapa bulan terkahir sejak COVID-19 mulai memudar di Jatim, kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan mengalami penurunan.
Dibutuhkan sentuhan lain yang lebih halus untuk membangkitkan kembali kedisiplinan mentaati protokol kesehatan. Menurutnya, kesenian merupakan salah satu media yang bisa menarik minat masyarakat.
"Nah ini satu hal untuk mengingatkan lagi masyarakat, untuk tetap menjaga dan menaati protokol kesehatan, karena situasi pandemi COVID-19 belum ada kepastian kapan berakhir," tuturnya. (Baca juga: Tengah Malam, Kobaran Api Meluluhlantakkan Belasan Rumah Warga Nias )
Dalam pelaksanaannya, para pelukis muda dari usia 16-35 tahun diberi kebebasan mengungkapkan pemahaman tentang pandemi COVID-19 disetiap goresannya. "Ini menjadi sosialisasi bagaimana karya lukisan bisa menyerap kesadaran masyarakat pada pandemi COVID-19 ," pungkasnya.
Lomba yang diikuti ratusan seniman dari berbagai daerah di Jatim tersebut, mengangkat tema perlawanan terhadap COVID-19 . Hal ini sebagai upaya untuk menguatkan ketaataan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Sekretaris Satpol PP Jatim , Slamet Setyoaji mengatakan, Satpol PP Jatim sebagai salah satu Gugus Tugas penanganan COVID-19 ingin merangkul semua kalangan, termasuk para seniman untuk ikut berperan aktif dalam menangani COVID-19 .
Melalui kegiatan ini, Satpol PP Jatim mengajak para seniman termasuk seniman lukis untuk menjadi duta Satpol PP Jatim , agar bergerak bersama melawan COVID-19 melalui sentuhan karya seni. (Baca juga: Setubuhi dan Bunuh Janda Cantik di Hotel, PNS Gadungan Dibekuk Polres Kolaka )
"Masyarakat harus ikut berperan serta dalam menangani COVID-19 . Kami berharap peserta menjadi duta bagi Satpol PP Jatim , ikut menjaga protokol kesehatan," katanya. Nantinya, karya-karya terbaik dan karya pemenang lomba bakal dipamerkan dalam setiap kegiatan di kabupaten atau kota hingga Provinsi Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana, Luhur Kayungga menjelaskan, dalam kurun waktu beberapa bulan terkahir sejak COVID-19 mulai memudar di Jatim, kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan mengalami penurunan.
Dibutuhkan sentuhan lain yang lebih halus untuk membangkitkan kembali kedisiplinan mentaati protokol kesehatan. Menurutnya, kesenian merupakan salah satu media yang bisa menarik minat masyarakat.
"Nah ini satu hal untuk mengingatkan lagi masyarakat, untuk tetap menjaga dan menaati protokol kesehatan, karena situasi pandemi COVID-19 belum ada kepastian kapan berakhir," tuturnya. (Baca juga: Tengah Malam, Kobaran Api Meluluhlantakkan Belasan Rumah Warga Nias )
Dalam pelaksanaannya, para pelukis muda dari usia 16-35 tahun diberi kebebasan mengungkapkan pemahaman tentang pandemi COVID-19 disetiap goresannya. "Ini menjadi sosialisasi bagaimana karya lukisan bisa menyerap kesadaran masyarakat pada pandemi COVID-19 ," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda