Dongkrak Investasi, Pemprov Jatim Gelar East Java Investival 2020
Rabu, 25 November 2020 - 11:34 WIB
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim ) terus berupaya mendongkak masuknya investasi di tengah pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan menggelar kegiatan East Java Investival (EJI) 2020.
Kegiatan ini akan digelar di Grand Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, besok, Kamis (26/11/2020). Event bertujuan menarik investasi baru baik dalam negeri maupun luar negeri agar masuk ke Jatim. Gelaran ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.(Baca juga: Raih Skor Tertinggi, Sistem Merit Pemprov Jatim Sabet Penghargaan KASN )
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jatim, Aris Mukiyono mengatakan, kegiatan ini adalah perhelatan kedua setelah kesuksesan EJI 2019 tahun lalu. Meski situasi ekonomi sedang tidak mudah, pihaknya ingin terus berinovasi. "EJI 2020 ini adalah ikhtiar Jatim demi mendongkrak investasi, yang menjadi salah satu elemen penting dalam rangka pemulihan perekonomian,” kata Aris, Rabu (25/11/2020).
Dia menambahkan, karena masih masa pandemi COVID-19, EJI 2020 digelar secara hybrid dengan empat agenda utama. Yaitu Business Forum, One on One Business Meeting, Matchmaking, dan Exhibition. Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, DPM PTSP menggandeng berbagai stakeholder seperti Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, BKPM RI, Kadin, BUMN, BUMD dan Pemkab/Pemkot di Jatim.(Baca juga Demi Bisa Wisuda Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Wapres Try Sutrisno Rela Mandi Jam 1 Pagi :)
Bahkan, demi menjembatani Jatim dengan investor luar negeri, akan juga diundang Konsulat Jenderal beberapa negara sahabat yang ada di Surabaya. Lalu asosiasi pengusaha luar negeri, serta para calon investor asing. Secara khusus juga diagendakan courtesy call antara Gubernur Jatim dengan Duta Besar RI di Sydney Australia.
“Di sesi One on One Business Meeting, kami telah menyiapkan 18 project prospectus yang terdiri dari 4 proyek manufaktur, 3 proyek agrobis, dan 11 proyek tourism, serta proyek strategis dalam perpres 80 tahun 2019 yang siap ditawarkan kepada calon investor,” tutur Aris.
Selain itu, di EJI 2020 juga akan dilaksanakan penandatanganan enam perjanjian. Dua di antaranya adalah Letter of Intent (LoI) antara PT Jatim Grha Utama (JGU) dengan Shire Oak (sektor energi), serta PT JGU dan PT RSM Tuban dengan Serco Asia Pacific (sektor kesehatan). Empat perjanjian yang lain berupa MoU tentang penyediaan bahan baku industri rumput laut dan industri pengolahan porang.
Pada kesempatan yang sama, diagendakan pula penganugerahan pemenang Duta Investasi Jatim 2020. Gelaran EJI 2020 diharapkan dapat mendorong peningkatan realisasi investasi di Jatim. “Seperti kita tahu, pada periode Januari hingga September 2020, kinerja investasi di Jatim mencatatkan pertumbuhan menggembirakan, yakni sebesar 42,1% dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Aris.
Untuk realisasi investasi, mencapai Rp66,49 triliun. Rinciannya, PMDN sebesar Rp47,39 triliun dan PMA sebesar Rp19,10 triliun. PMA didominasi oleh sektor industri kimia di Kabupaten Tuban asal negara Singapura yakni PT. Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia. "Bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Jawa, pertumbuhan Jatim adalah yang paling tinggi," pungkas Aris.
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
Kegiatan ini akan digelar di Grand Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, besok, Kamis (26/11/2020). Event bertujuan menarik investasi baru baik dalam negeri maupun luar negeri agar masuk ke Jatim. Gelaran ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.(Baca juga: Raih Skor Tertinggi, Sistem Merit Pemprov Jatim Sabet Penghargaan KASN )
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jatim, Aris Mukiyono mengatakan, kegiatan ini adalah perhelatan kedua setelah kesuksesan EJI 2019 tahun lalu. Meski situasi ekonomi sedang tidak mudah, pihaknya ingin terus berinovasi. "EJI 2020 ini adalah ikhtiar Jatim demi mendongkrak investasi, yang menjadi salah satu elemen penting dalam rangka pemulihan perekonomian,” kata Aris, Rabu (25/11/2020).
Dia menambahkan, karena masih masa pandemi COVID-19, EJI 2020 digelar secara hybrid dengan empat agenda utama. Yaitu Business Forum, One on One Business Meeting, Matchmaking, dan Exhibition. Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, DPM PTSP menggandeng berbagai stakeholder seperti Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, BKPM RI, Kadin, BUMN, BUMD dan Pemkab/Pemkot di Jatim.(Baca juga Demi Bisa Wisuda Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Wapres Try Sutrisno Rela Mandi Jam 1 Pagi :)
Bahkan, demi menjembatani Jatim dengan investor luar negeri, akan juga diundang Konsulat Jenderal beberapa negara sahabat yang ada di Surabaya. Lalu asosiasi pengusaha luar negeri, serta para calon investor asing. Secara khusus juga diagendakan courtesy call antara Gubernur Jatim dengan Duta Besar RI di Sydney Australia.
“Di sesi One on One Business Meeting, kami telah menyiapkan 18 project prospectus yang terdiri dari 4 proyek manufaktur, 3 proyek agrobis, dan 11 proyek tourism, serta proyek strategis dalam perpres 80 tahun 2019 yang siap ditawarkan kepada calon investor,” tutur Aris.
Selain itu, di EJI 2020 juga akan dilaksanakan penandatanganan enam perjanjian. Dua di antaranya adalah Letter of Intent (LoI) antara PT Jatim Grha Utama (JGU) dengan Shire Oak (sektor energi), serta PT JGU dan PT RSM Tuban dengan Serco Asia Pacific (sektor kesehatan). Empat perjanjian yang lain berupa MoU tentang penyediaan bahan baku industri rumput laut dan industri pengolahan porang.
Pada kesempatan yang sama, diagendakan pula penganugerahan pemenang Duta Investasi Jatim 2020. Gelaran EJI 2020 diharapkan dapat mendorong peningkatan realisasi investasi di Jatim. “Seperti kita tahu, pada periode Januari hingga September 2020, kinerja investasi di Jatim mencatatkan pertumbuhan menggembirakan, yakni sebesar 42,1% dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Aris.
Untuk realisasi investasi, mencapai Rp66,49 triliun. Rinciannya, PMDN sebesar Rp47,39 triliun dan PMA sebesar Rp19,10 triliun. PMA didominasi oleh sektor industri kimia di Kabupaten Tuban asal negara Singapura yakni PT. Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia. "Bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Jawa, pertumbuhan Jatim adalah yang paling tinggi," pungkas Aris.
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
(msd)
tulis komentar anda