Survei Terbaru Pilgub Kalimantan Utara, IRAW Naik 0,5 Persen dan ZIYAP 3 Persen
Selasa, 24 November 2020 - 13:31 WIB
KALTARA - Hasil survei terbaru Pilgub Kalimantan Utara (Kaltara) yang dikeluarkan oleh Point Indonesia menyebutkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Irianto Lambrie – Irwan Sabri menyabet 35,1 % naik sekitar 0,5 % dari survey awal 34,6 %.
Sedangkan pasangan H. Udin Hianggio-Undunsyah berada di 26,4 % Sementara pasangan lainnya yakni Zainal Paliwang -Yansen TP meraup 14,8 % dari survei awal 11,8 % naik 3 %.
Survei yang digelar pada 1 November - 10 November 2020 itu menggunakan metode sampling multistage random, sampling ini memakai responden 1.000 . Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Direktur Riset dan Data Point Indonesia, Adiguna Wibowo mengatakan, tingkat margin eror-nya sekitar 2,8 %. Jadi kata dia, seandainya hari ini digelar Pilgub Kalimantan Utara maka pasangan IRAW Irianto Lambrie - Irwan Sabri memenangi pertarungan di tanggal 9 Desember 2020.
"Ada 22,7 % swing votter atau yang belum menentukan pilihan. Yang menarik adalah suara pemilih pria 23,6 % dan wanita 22,1 %memilih pasangan nomor 1, yaitu H. Udin Hianggio - Undunsyah. Untuk pemilih pemula yakni dari umur 17 - 20 tahun 27,6 % memilih pasangan nomor 1 dan ini menandakan bahwa kalangan milenial menginginkan sosok yang memiliki kepribadian baik dan dekat dengan anak muda," ungkap Adiguna (23/11).
Tagline yang paling di kenal masyarakat adalah IRAW dengan 29,9 %, untuk ZIYAP mengungguli U2OK sekitar 23,6 % berbanding 22,1 %. Untuk sebaran suara pemilih parpol disetiap kandidat masih solid baik pasangan nomor 1, 2 dan 3. Untuk IRAW di dominasi oleh suara Partai NasDem dan PKS diatas 30 %, suara PDIP, Gerindra dan Demokrat di atas 25 % solid ke ZIYAP. Sedangkan untuk pasangan U2OK di dominasi oleh Partai Hanura dan PKB.
"Suara-suara partai yang solid menandakan pertarungan masih bisa di prediksi memiliki kesempatan yang sama. Namun popularitas Kandidat/calon lebih menjadi pertimbangan dengan 77,2 % dibanding partai yang hanya 16,1 %, " tambah Adiguna Wibowo.
Dalam pertimbangan pemilih untuk memilih calon yang paling besar adalah kepribadian yang baik 96,4 persen, bersih dari kasus hukum 92,3 persen. (Baca: Curah Hujan Tinggi dan Sampah Jadi Pemicu Kerusakan Jaringan Irigasi di Simalungun).
Untuk money politic kata Adiguna, ternyata masyarakat Kalimantan Utara sudah cerdas. Artinya tidak tergoda dengan janji pemberian uang. "Jadi uang tidak lagi pemicu untuk mempengaruhi pemilih. Jika dipersentasi hanya ada sekitar 24,6 % yang memilih calon karena diberi uang. Dan sisanya sekitar 75,4 % kencenderungannya menolak money politic bahkan hanya mengambil uangnya tapi tidak mau memilih calonnya," pungkasnya.
Sedangkan pasangan H. Udin Hianggio-Undunsyah berada di 26,4 % Sementara pasangan lainnya yakni Zainal Paliwang -Yansen TP meraup 14,8 % dari survei awal 11,8 % naik 3 %.
Survei yang digelar pada 1 November - 10 November 2020 itu menggunakan metode sampling multistage random, sampling ini memakai responden 1.000 . Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Direktur Riset dan Data Point Indonesia, Adiguna Wibowo mengatakan, tingkat margin eror-nya sekitar 2,8 %. Jadi kata dia, seandainya hari ini digelar Pilgub Kalimantan Utara maka pasangan IRAW Irianto Lambrie - Irwan Sabri memenangi pertarungan di tanggal 9 Desember 2020.
"Ada 22,7 % swing votter atau yang belum menentukan pilihan. Yang menarik adalah suara pemilih pria 23,6 % dan wanita 22,1 %memilih pasangan nomor 1, yaitu H. Udin Hianggio - Undunsyah. Untuk pemilih pemula yakni dari umur 17 - 20 tahun 27,6 % memilih pasangan nomor 1 dan ini menandakan bahwa kalangan milenial menginginkan sosok yang memiliki kepribadian baik dan dekat dengan anak muda," ungkap Adiguna (23/11).
Tagline yang paling di kenal masyarakat adalah IRAW dengan 29,9 %, untuk ZIYAP mengungguli U2OK sekitar 23,6 % berbanding 22,1 %. Untuk sebaran suara pemilih parpol disetiap kandidat masih solid baik pasangan nomor 1, 2 dan 3. Untuk IRAW di dominasi oleh suara Partai NasDem dan PKS diatas 30 %, suara PDIP, Gerindra dan Demokrat di atas 25 % solid ke ZIYAP. Sedangkan untuk pasangan U2OK di dominasi oleh Partai Hanura dan PKB.
"Suara-suara partai yang solid menandakan pertarungan masih bisa di prediksi memiliki kesempatan yang sama. Namun popularitas Kandidat/calon lebih menjadi pertimbangan dengan 77,2 % dibanding partai yang hanya 16,1 %, " tambah Adiguna Wibowo.
Dalam pertimbangan pemilih untuk memilih calon yang paling besar adalah kepribadian yang baik 96,4 persen, bersih dari kasus hukum 92,3 persen. (Baca: Curah Hujan Tinggi dan Sampah Jadi Pemicu Kerusakan Jaringan Irigasi di Simalungun).
Untuk money politic kata Adiguna, ternyata masyarakat Kalimantan Utara sudah cerdas. Artinya tidak tergoda dengan janji pemberian uang. "Jadi uang tidak lagi pemicu untuk mempengaruhi pemilih. Jika dipersentasi hanya ada sekitar 24,6 % yang memilih calon karena diberi uang. Dan sisanya sekitar 75,4 % kencenderungannya menolak money politic bahkan hanya mengambil uangnya tapi tidak mau memilih calonnya," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda