Zona Sebaran Berubah, Kawasan Padat Penduduk Sumbang Kasus COVID-19 Terbanyak

Jum'at, 13 November 2020 - 15:10 WIB
Masih ada temuan kasus COVID-19 membuat KBB masih bertahan di zona oranye (risiko sedang) dalam penyebaran COVID-19 khususnya di kecamatan yang padat penduduk. Foto/Dok.SINDOnews
BANDUNG BARAT - Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih muncul dengan total yang terkonfirmasi mencapai 627 orang.

Kluster keluarga masih mendominasi dengan temuan kasus konfirmasi terbanyak ada di Kecamatan Lembang, Ngamprah dan Padalarang.

"Penambahan konfirmasi kasus ada tapi lebih banyak angka yang sembuh. Sejauh ini berdasarkan hasil evaluasi risiko kesehatan kabupaten/kota oleh provinsi KBB masih zona oranye (risiko sedang)," terang Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 KBB, Agus Ganjar, Jumat (13/11/2020).



Menurutnya seiring banyaknya pasien sembuh dan temuan kasus yang menurun, akhirnya ada pergeseran zona di setiap desa dan kecamatan.

Seperti di Lembang yang terkonfirmasi mencapai 181, terdiri dari pasien aktif 93, sembuh 83, dan meninggal 5. Untuk di Ngamprah yang terkonfirmasi 115, pasien aktif 38, sembuh 77, dan meninggal 0.

Sedangkan untuk kasus yang paling sedikit ada di Kecamatan Rongga dengan yang terkonfirmasi 1, pasien aktif 0, sembuh 1, dan meninggal 0.

Serta Kecamatan Gununghalu yang terkonfirmasi 2, pasien aktif 1, sembuh 1, dan meninggal 0. Melihat peta sebaran, kecamatan yang penduduknya padat memiliki kemunculan kasus sangat besar.

"Untuk kecamatan yang padat penduduk, angka terkonfirmasinya memang banyak, seperti Lembang, Ngamprah, dan Padalarang," ucapnya.

Secara keseluruhan, lanjut dia, hingga sekarang kasus sembuh COVID-19 angkanya paling banyak. Yakni mencapai 379, sementara pasien aktif 232, dan meninggal dunia 16. (Baca juga: Transaksi Gaya Baru Narkoba dengan Sistem Tempel Digagalkan Satnarkoba Polresta Tasikmalaya Dibantu Warga)

Dirinya berharap dengan kasus sembuh yang meningkat KBB bisa masuk zona kuning dan hijau. "Dibandingkan antara kasus baru dan sembuh, lebih banyak yang sembuh, semoga itu bisa mendorong jadi zona hijau," tuturnya.

Kepala Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Aas Mochamad Asor mengakui jika wilayahnya masuk zona penyebaran tinggi COVID-19. Selain karena penduduknya yang padat, banyak warganya yang bekerja, sekolah, atau datang dari luar kota. (Baca juga: COVID-19 Mengintai, Ridwan Kamil Intruksikan Pemda Waspadai Libur Panjang Akhir Tahun)

"Di Cilame ada 19 yang terkonfirmasi COVID-19, karena cluster keluarga, datang dari luar kota, atau pulang mesantren," sebutnya.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content