Pedagang Sayur di Solo Meninggal Kena COVID-19, Keluarga Tolak Swab Test
Kamis, 12 November 2020 - 21:53 WIB
SOLO - Seorang pedagang sayur di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo dilaporkan meninggal dunia akibat positif COVID-19 .Kontak erat keluarga yang meninggal menolak menjalani swab test .
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, pasien yang meninggal semula berstatus suspect yang kemudian naik kelas menjadi terkonfirmasi positif. Pasien meninggal dunia pada Rabu (11/11/2020). “Kami jadwalkan swab test hari ini tetap tidak mau. Padahal kami harus tracing,” kata Siti Wahyuningsih, Kamis (12/11/2020). (Baca juga: Tragis, Ayah, Ibu, dan Anak Meninggal Berurutan Usai Gelar Hajatan Nikah)
Dinkes Solo kemudian meminta bantuan Pemerintah Kelurahan, Pemerintah Kecamatan dan Babinkamtibmas setempat agar jangan sampai terjadi kontak antara warga sekitar dengan kontak erat pasien tersebut. Upaya ini guna menekan kemungkinan penyebaran COVID-19. (Baca juga: Begini Kronologi Sekeluarga Meninggal Usai Gelar Hajatan Nikah)
Petugas Puskesmas, lanjutnya, kesulitan masuk ke kasus ini karena keluarga pasien tidak kooperatif. Pihaknya juga menyayangkan karena setelah diketahui terkonfirmasi positif COVID-19, warung tersebut masih sempat buka. Sementara, pada kamis hari ini tercatat ada penambahan 37 kasus baru positif COVID-19 dan dua meninggal dunia.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani mengatakan, penambahan didominasi klaster antar keluarga hasil tracing kontak. “Satu keluarga dekat dengan keluarga lain, lalu menularkan,” terang Ahyani. Pasien suspect yang naik kelas, biasanya membawa rentetan kasus baru karena tertular. Mereka terdeteksi setelah dilaksanakan tracing.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, pasien yang meninggal semula berstatus suspect yang kemudian naik kelas menjadi terkonfirmasi positif. Pasien meninggal dunia pada Rabu (11/11/2020). “Kami jadwalkan swab test hari ini tetap tidak mau. Padahal kami harus tracing,” kata Siti Wahyuningsih, Kamis (12/11/2020). (Baca juga: Tragis, Ayah, Ibu, dan Anak Meninggal Berurutan Usai Gelar Hajatan Nikah)
Dinkes Solo kemudian meminta bantuan Pemerintah Kelurahan, Pemerintah Kecamatan dan Babinkamtibmas setempat agar jangan sampai terjadi kontak antara warga sekitar dengan kontak erat pasien tersebut. Upaya ini guna menekan kemungkinan penyebaran COVID-19. (Baca juga: Begini Kronologi Sekeluarga Meninggal Usai Gelar Hajatan Nikah)
Petugas Puskesmas, lanjutnya, kesulitan masuk ke kasus ini karena keluarga pasien tidak kooperatif. Pihaknya juga menyayangkan karena setelah diketahui terkonfirmasi positif COVID-19, warung tersebut masih sempat buka. Sementara, pada kamis hari ini tercatat ada penambahan 37 kasus baru positif COVID-19 dan dua meninggal dunia.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani mengatakan, penambahan didominasi klaster antar keluarga hasil tracing kontak. “Satu keluarga dekat dengan keluarga lain, lalu menularkan,” terang Ahyani. Pasien suspect yang naik kelas, biasanya membawa rentetan kasus baru karena tertular. Mereka terdeteksi setelah dilaksanakan tracing.
(shf)
tulis komentar anda