Petugas Medis Positif COVID-19, Puskesmas Tulungagung Ditutup Lagi
Minggu, 10 Mei 2020 - 05:03 WIB
TULUNGAGUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung menutup Puskesmas Simo, Kecamatan Kedungwaru, menyusul ditemukannya dua tenaga medis yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam rapid test.
Penutupan Puskesmas Simo dengan diikuti pengalihan pelayanan ke puskesmas pembantu terdekat tersebut, merupakan yang kedua kalinya.
"Untuk puskesmas Simo sudah dua kali kita nonaktifkan," kata Bambang Triono, juru bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tulungagung kepada wartawan Sabtu (9/5/2020).
Penutupan pertama yang berlangsung seminggu dilakukan setelah salah satu dokter puskesmas Simo terkonfirmasi positif Corona.
Dokter yang hasil swabnya dinyatakan positif COVID-19 itu merupakan kluster peserta pelatihan haji di Surabaya. "Kami clearing fasilitas kesehatan, setelah selesai dibuka lagi," kata Bambang yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Belum juga lama beroperasi, dalam rapid tes kembali ditemukan dua petugas medis lain positif COVID-19. Untuk mencegah penyebaran, penutupan puskesmas Simo kembali dilakukan. "Muncul kasus baru, kita hentikan lagi," kata Bambang.
Seperti penutupan yang pertama, durasi penutupan puskesmas yang kedua juga akan berlaku seminggu. Selama penonaktifan, kata Bambang tracing sekaligus rapid test digencarkan. Bagi yang dinyatakan sehat langsung dialihkan ke puskesmas pembantu di sekitar Simo.
Menurut Bambang, semua pelayanan masyarakat Simo dialihkan ke puskesmas terdekat. "Setelah itu kami evaluasi lagi," kata dia.
Seperti diketahui kasus COVID-19 di wilayah Tulungagung relatif tinggi. Sebelumnya sebanyak 24 buruh linting pabrik rokok di Tulungagung dinyatakan positif rapid test COVID-19. Sebanyak 10 orang di antaranya merupakan warga Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Penutupan Puskesmas Simo dengan diikuti pengalihan pelayanan ke puskesmas pembantu terdekat tersebut, merupakan yang kedua kalinya.
"Untuk puskesmas Simo sudah dua kali kita nonaktifkan," kata Bambang Triono, juru bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tulungagung kepada wartawan Sabtu (9/5/2020).
Penutupan pertama yang berlangsung seminggu dilakukan setelah salah satu dokter puskesmas Simo terkonfirmasi positif Corona.
Dokter yang hasil swabnya dinyatakan positif COVID-19 itu merupakan kluster peserta pelatihan haji di Surabaya. "Kami clearing fasilitas kesehatan, setelah selesai dibuka lagi," kata Bambang yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Belum juga lama beroperasi, dalam rapid tes kembali ditemukan dua petugas medis lain positif COVID-19. Untuk mencegah penyebaran, penutupan puskesmas Simo kembali dilakukan. "Muncul kasus baru, kita hentikan lagi," kata Bambang.
Seperti penutupan yang pertama, durasi penutupan puskesmas yang kedua juga akan berlaku seminggu. Selama penonaktifan, kata Bambang tracing sekaligus rapid test digencarkan. Bagi yang dinyatakan sehat langsung dialihkan ke puskesmas pembantu di sekitar Simo.
Menurut Bambang, semua pelayanan masyarakat Simo dialihkan ke puskesmas terdekat. "Setelah itu kami evaluasi lagi," kata dia.
Seperti diketahui kasus COVID-19 di wilayah Tulungagung relatif tinggi. Sebelumnya sebanyak 24 buruh linting pabrik rokok di Tulungagung dinyatakan positif rapid test COVID-19. Sebanyak 10 orang di antaranya merupakan warga Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
(nth)
tulis komentar anda