12 Kasus Bunuh Diri Terjadi di Tana Toraja Sepanjang Tahun 2020

Jum'at, 06 November 2020 - 10:33 WIB
Fenomena warga meninggal karena bunuh diri di wilayah Toraja selama tahun 2020 tergolong tinggi. Foto: Joni Lembang.
MAKALE - Fenomena warga meninggal karena bunuh diri di wilayah Toraja selama tahun 2020 tergolong tinggi.

Berdasarkan data Kepolisian Resor (Polres) Tana Toraja , kasus bunuh diri di Kabupaten Tana Toraja periode Januari hingga minggu pertama November mencapai belasan kasus.

"Kasus bunuh diri, salah satu kasus menonjol yang terjadi di wilayah hukum Polres Tana Toraja ," ujar Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP Jon Paerunan melalui Paur Humas Polres Tana Toraja Iptu Erwin, di Mapolres Tana Toraja.



Iptu Erwin mengatakan, Polres Tana Toraja mencatat kasus bunuh diri di Toraja selama Januari hingga Minggu Pertama November 2020 sebanyak 12 kasus.

Dia merinci, kasus bunuh diri pada bulan Januari ada satu kasus, April dua kasus, Mei dua kasus, Juli empat kasus, September satu kasus dan Oktober satu kasus.

Serta kasus bunuh diri terakhir terjadi di Nusantara RT 7 Lingkungan To' kaluku Kelurahan Bombongan Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja, Rabu (4/11/2020) lalu. Seorang pelajar salah satu SMA di Tana Toraja berinisal FM diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena persoalan asmara.



Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban rata-rata nekat mengakhiri hidupnya dengan berbagai cara karena diduga mengalami depresi dan stress. Padahal bunuh diri tidak dibenarkan dengan alasan apapun dan dilarang oleh setiap agama.

"Sebagian besar pelaku bunuh diri nekat mengakhiri hidupnya karena stress dengan penyakit yang dia derita maupun karena depresi serta masalah asmara,” katanya

Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi di wilayah hukum Polres Tana Toraja mengundang keprihatinan dari banyak pihak. Salah satunya dari Pemerhati Budaya Toraja SE Tulungallo. Dia mengatakan, perlu ada peningkatan pembinaan mental bagi masyarakat melalui berbagai pendekatan.

"Perlu ada peningkatan pembinaan mental bagi masyarakat melalui pendekatan agama, lingkungan sekolah, dan kepedulian pemerintah maupun warga sekitar jika menemukan adanya warga yang mengalami tanda-tanda depresi atau stres dalam kehidupan sehari-harinya guna meminimalisir kasus-kasus bunuh diri," ujarnya.

(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content