Pasarkan Produk Lokal, Pemkab Batang Bangun Bazar di Hutan Kota Rajawali
Kamis, 05 November 2020 - 10:57 WIB
Bupati Batang Wihaji saat sidak di proyek pembangunan bazar bisnis rakyat. (FOTO : Istimewa)
BATANG - Pemkab Batang membangun bazar bisnis di Jalan dr Sutomo yang berdampingan dengan Hutan Kota Rajawali (HKR). Bazar tersebut diharapkan bisa membuka peluang bagi pengusaha lokal memasarkan produknya sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Lokasi bazar tersebut sebagai salah satu pilihan pusat kuliner dan oleh - oleh dengan dilengkapi wahan permainan anak, hal tersebut juga untuk merespon pertumbuhan industri dan wisata di Kabupaten Batang.
Proyek yang menggunakan dana APBD sebesar Rp3,6 miliar, pembangunannya terus dikebut hingga kini melebih target progres yang ditentukan.
"Dari perencanan sampai hingga sekarang proyek bazar bisnis sudah mencapai 45,11 persen, atau melebih target 7 persen dari progres," kata Bupati Wihaji saat melakukan sidak, Rabu (4/11/2020).
Bazar bisnis tersebut direncanakan sebagai ajang promosi produk UMKM dan IKM masyarakat Kabupaten Batang.
"Untuk sementara kita menyiapkan tempat untuk produk UMKM basah sebanyak 10 tempat, tempak produk kering 34 tempat," katanya.
Wihaji pun memastikan proyek pembangunan bazar bisnis tersebut rampung di tahun ini. "Tahun ini proyek selesai, tahun 2021 sudah bisa operasi untuk dimanfaatkan warga Kabupaten Batang," ungkap Wihaji.
Untuk lebih profesional dalam pengelolaan bazar bisnis, menejemen pengelolaanya direncanakan dikelola oleh ketiga. "Kalau yang mengelola Pemda nanti kurang profesional. Maka kita serahkan kepada menajemen yang kan bertanggung jawab kepada Disperindagkop," jelasnya.
Adapun UMKM yang bakal menempati bazar tersebut merupakan pedagang baru yang berdomisili di Batang. "Pedagang yang bakal menempati, Pasti baru yang akan diseleksi oleh Disperindag dengan membuka pendaftaran, tapi ini dikususkan bagi masyarakat yang ber KTP Batang," jelasnya. (sindonews)
Lokasi bazar tersebut sebagai salah satu pilihan pusat kuliner dan oleh - oleh dengan dilengkapi wahan permainan anak, hal tersebut juga untuk merespon pertumbuhan industri dan wisata di Kabupaten Batang.
Proyek yang menggunakan dana APBD sebesar Rp3,6 miliar, pembangunannya terus dikebut hingga kini melebih target progres yang ditentukan.
"Dari perencanan sampai hingga sekarang proyek bazar bisnis sudah mencapai 45,11 persen, atau melebih target 7 persen dari progres," kata Bupati Wihaji saat melakukan sidak, Rabu (4/11/2020).
Bazar bisnis tersebut direncanakan sebagai ajang promosi produk UMKM dan IKM masyarakat Kabupaten Batang.
"Untuk sementara kita menyiapkan tempat untuk produk UMKM basah sebanyak 10 tempat, tempak produk kering 34 tempat," katanya.
Wihaji pun memastikan proyek pembangunan bazar bisnis tersebut rampung di tahun ini. "Tahun ini proyek selesai, tahun 2021 sudah bisa operasi untuk dimanfaatkan warga Kabupaten Batang," ungkap Wihaji.
Untuk lebih profesional dalam pengelolaan bazar bisnis, menejemen pengelolaanya direncanakan dikelola oleh ketiga. "Kalau yang mengelola Pemda nanti kurang profesional. Maka kita serahkan kepada menajemen yang kan bertanggung jawab kepada Disperindagkop," jelasnya.
Adapun UMKM yang bakal menempati bazar tersebut merupakan pedagang baru yang berdomisili di Batang. "Pedagang yang bakal menempati, Pasti baru yang akan diseleksi oleh Disperindag dengan membuka pendaftaran, tapi ini dikususkan bagi masyarakat yang ber KTP Batang," jelasnya. (sindonews)
(srf)
tulis komentar anda