Unggul di Survei Poltracking, Elektabilitas Mulyadi-Ali Mukhni 49,5%

Rabu, 04 November 2020 - 16:05 WIB
Hasil survei Poltracking Indonesia pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumbar, Mulyadi-Ali Mukhni unggul dengan elektabilitas sebesar 49,5%. Foto/Ist
PADANG - Lembaga survei Poltracking Indonesia melakukan survei Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat (Sumbar) . Dari hasil survei tersebut pasangan Mulyadi-Ali Mukhni unggul dengan elektabilitas sebesar 49,5%.

Sedangakan pasangan Nasrul Abit-Indra Catri pada angka 21,3%, Mahyeldi-Audy 17,1%, dan Fakhrizal-Genius 6,2%. Survei yang dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2020 itu menggunakan metode sampel Stratified Multistage Random Sampling dengan jumlah 1.200 responden dari seluruh kabupaten/kota di Sumbar secara proporsional. Sedangkan margin of error +/-2,8 pada tingkat kepercayaan 95%. (Baca juga: Turuti Calon Istri, Pria di Lombok Timur Menikah dengan Mahar Ayam Panggang)





Angka tersebutdidapatkan dari penerapan simulasi kertas suara, sehingga responden disodorkan kertas suara lantas diminta untuk memilih. Demi menjaga keakuratan data, Poltracking Indonesia menggunakan empat tahapan quality control, yakni spotcheck lapangan, callback, proses input data, dan double entry. (Baca juga: Hendi Positif COVID-19 Tanpa Gejala, Keluarga: Kondisinya Baik di RS Dr Kariadi)

"Pemilih merahasiakan jawaban 2,2% dan undecided voters 3,7%. Model pertanyaan dengan responden mencoblos simulasi surat suara mempunyai validasi jawaban lebih baik dibandingkan jawaban responden yang disampaikan kepada interviewer survei," kata Masduri, Manager Riset Poltracking Indonesa dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11/2020).

Pada temuan survei itu juga, Masduri menambahkan bahwa masyarakat Sumbar menjatuhkan pilihan lebih melihat figur kandidat. Dan itu jauh lebih tinggi dari faktor partai politik.

"Pada aspek preferensi pemilih, mayoritas pemilih di Sumatera Barat memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur didasarkan pada pertimbangan karena figur calon Gubernur/Wakil Gubernurnya secara personal (pribadi) 64,7%, kemudian karena partai politik pengusungnya 13,1% dan karena figur tokoh partai/pimpinan partai 11,3%," jelasnya.

Masduri menambahkan, tingkat elektabiltas tersebut tidak akan jauh berubah hingga hari pencoblosan nanti. Hal itu didasari sudah kecilnya pemilih yang merahasiakan pilihannya dan yang belum menentukan pilihan. Kecuali ada peristiwa politik besar yang betul-betul mengguncang.

"Melihat undecided voters dan swing voters sudah kecil dan waktu pelaksanaan Pilkada Sumatera Barat sekitar satu bulan lagi, kemungkinan besar tidak akan ada perubahan politik yang signifikan," ucapnya.

Ia juga mengatakan, hasil survei yang dirilis Poltracking bisa menjadi proyeksi yang presisi untuk pemilu Desember mendatang sebab margin erornya yang hanya +/-2,8%. Sehingga diprediksi hasil suara nantinya tidak akan menunjukkan perubahan signifikan.

"Akan sulit terjadi perubahan yang signifikan dari hasil survei tersebut. Kecuali terjadi tsunami atau gempa politik. Isu politik uang yang kian santer diperkirakan tidak terlalu mempengaruhi perilaku pemilih," ujar Masduri.

Selain itu kemantapan pemilih menyentuh angka 73,5% yakin pada pilihannyan dan hanya 14,2 % yang ragu serta 12,3% tidak tahu. Untuk angka partisipasi ternyata 72,4% responden menyatakan akan datang menggunakan hak suaranya untuk memilih pada Pilgub Sumbar 9 Desember mendatang.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content