Debat Pertama Pilwali Dinilai Mampu Tingkatkan Elektabilitas 6%
Senin, 02 November 2020 - 09:30 WIB
SURABAYA - Debat pubik pertama Pilwali Kota Surabaya akan digelar Rabu (4/11/2020) mendatang. Debat pertama ini dinilai mampu menaikkan elektabilitas kedua pasangan calon (paslon), yakni Eri Cahyadi-Armuji maupun Machfud Arifin-Mujiaman.
Pakar Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menuturkan, debat pertama selalu ditunggu oleh para pemilih. Debat pertama itu bisa memberi kontribusi terhadap elektabilitas hingga 6%.
“Jadi cukup strategis dan penting. Jadi dalam posisi head to head semua paslon harus bisa menampilkan kesan yang terbaik untuk bisa membangun komunikasi dengan pemirsa dan pemilih di Surabaya,” kata Surokim, Senin (2/11/2020).
Ia melanjutkan, gambaran kompetensi sebagian akan bisa dilihat dalam debat nanti. Pemilih swing voters Surabaya yang masih 50,5 % juga menunggu debat itu untuk memastikan pilihannya tepat apa tidak dalam pesta demokrasi.
Surokim yang juga peneliti di Surabaya Survey Center (SSC) ini menambahkan, pengetahuan dan kemampuan strategis dan teknis paslon akan cukup membantu para kandidat untuk memukau dan persuasif terhadap pemilih rasional Surabaya.
“Saya pikir akan ada adu data dan itu akan menarik sebagai sebuah pertunjukan debat publik,” jelasnya.
Selain itu, para kandidat juga harus cermat dalam durasi debat. Pasalnya, skema debat dengan waktu yang singkat tidak hanya akan adu policy strategis tetapi juga teknis.
Paslon yang punya pengetahuan teknis biasanya akan membantu membedah policy strategisnya dan pengalaman teknis.
“Saya pikir akan membantu paslon untuk membumikan konsep-konsep policy strategisnya,” ungkapnya. (Baca juga: 95 Kelurahan di Surabaya Nol Kasus COVID-19, Apa Resepnya?)
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menuturkan, debat publik pertama digelar 4 November mendatang memiliki tema besarnya berhubungan dengan upaya menyelesaikan persoalan daerah serta memajukannya.
Para panelis debat publik nanti berasal dari berbagai pakar perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur. (Baca juga: Berita Gembira, Khofifah Putuskan UMP Jawa Timur Tahun 2021 Naik Rp100.000)
Salah satunya panelis dari Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universits Muhammadiyah Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang.
Pakar Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menuturkan, debat pertama selalu ditunggu oleh para pemilih. Debat pertama itu bisa memberi kontribusi terhadap elektabilitas hingga 6%.
“Jadi cukup strategis dan penting. Jadi dalam posisi head to head semua paslon harus bisa menampilkan kesan yang terbaik untuk bisa membangun komunikasi dengan pemirsa dan pemilih di Surabaya,” kata Surokim, Senin (2/11/2020).
Ia melanjutkan, gambaran kompetensi sebagian akan bisa dilihat dalam debat nanti. Pemilih swing voters Surabaya yang masih 50,5 % juga menunggu debat itu untuk memastikan pilihannya tepat apa tidak dalam pesta demokrasi.
Surokim yang juga peneliti di Surabaya Survey Center (SSC) ini menambahkan, pengetahuan dan kemampuan strategis dan teknis paslon akan cukup membantu para kandidat untuk memukau dan persuasif terhadap pemilih rasional Surabaya.
“Saya pikir akan ada adu data dan itu akan menarik sebagai sebuah pertunjukan debat publik,” jelasnya.
Selain itu, para kandidat juga harus cermat dalam durasi debat. Pasalnya, skema debat dengan waktu yang singkat tidak hanya akan adu policy strategis tetapi juga teknis.
Paslon yang punya pengetahuan teknis biasanya akan membantu membedah policy strategisnya dan pengalaman teknis.
“Saya pikir akan membantu paslon untuk membumikan konsep-konsep policy strategisnya,” ungkapnya. (Baca juga: 95 Kelurahan di Surabaya Nol Kasus COVID-19, Apa Resepnya?)
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menuturkan, debat publik pertama digelar 4 November mendatang memiliki tema besarnya berhubungan dengan upaya menyelesaikan persoalan daerah serta memajukannya.
Para panelis debat publik nanti berasal dari berbagai pakar perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur. (Baca juga: Berita Gembira, Khofifah Putuskan UMP Jawa Timur Tahun 2021 Naik Rp100.000)
Salah satunya panelis dari Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universits Muhammadiyah Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang.
(boy)
tulis komentar anda