Tak Ada UN, PPDB Jateng Tahun Ini Gunakan Nilai Rapor

Jum'at, 08 Mei 2020 - 13:30 WIB
Karena Ujian Nasional ditiadakan maka acuan PPDB di Jateng dengan menggunakan nilai rapor dari semester 1-5. FOTO/DOK.SINDOnews
SEMARANG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) segera digelar tahun ini. Akibat wabah COVID-19, sejumlah teknis PPDB di Jawa Tengah mengalami perubahan dari pelaksanaan tahun sebelumnya.

"Kalau dulu syarat mendaftar acuannya surat keterangan hasil ujian nasional (UN), sekarang karena UN ditiadakan maka acuannya adalah nilai rapor dari semester 1-5. Kami sudah perintahkan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta serta Mts untuk membuat surat keterangan nilai rapor itu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri, Jumat (8/5/2020).

Mengenai zonasi, Jumeri menerangkan ada perbedaan dari tahun lalu. Jika tahun lalu jalur zonasi ditetapkan 80%, pada pelaksanaan PPDB tahun ini, zonasi hanya ditetapkan minimal 50%. Sisanya diisi jalur prestasi 30%, afirmasi untuk anak miskin, difabel dan olahraga sebesar 15%, serta jalur perpindahan orang tua sebesar 5%.



"Untuk pelaksanaan, pendaftaran jalur inklusi dan kelas olahraga akan dimulai pada 2-4 Juni 2020, sementara jalur reguler kami mulai pada 15-25 Juni," katanya.

Semua pelaksanaan pendaftaran lanjut Jumeri akan dilaksanakan secara online. Siswa dan orang tua siswa diminta tidak perlu datang ke sekolah untuk melakukan pendaftaran.

Bahkan sejumlah persyaratan juga akan diubah sesuai kondisi. Misalnya surat keterangan sehat dari dokter untuk calon siswa SMK, karena COVID-19, surat itu diganti dengan pernyataan orang tua. "Soalnya kalau harus mencari surat itu, nanti mereka berbondong-bondong ke rumah sakit atau puskesmas. Itu cukup berbahaya, sehingga kami mengganti dengan keterangan orang tua," katanya.

Terkait daya tampung, PPDB tahun ini menampung 216.156 siswa, terdiri dari kapasitas SMA 115.908 dan kapasitas SMK 100.248. Sementara lulusan SMP/Mts tahun ini di Jateng totalnya sekitar 513.178 siswa.

"Kami tidak menambah kuota, karena sisa kuota ini biar ditangkap sekolah-sekolah swasta yang ada," tegasnya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content