BUMDes Diyakini Mampu Jadi Pengungkit Ekonomi Desa
Rabu, 28 Oktober 2020 - 15:04 WIB
SURABAYA - Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) diyakini mampu menjadi pengungkit ekonomi desa. Khususnya, di masa pandemi COVID-19 yang melanda sejak Maret 2020 tersebut. Akibatnya, hampir semua sektor ekonomi babak belur hingga membuat ekonomi Jawa Timur (Jatim) terkontraksi hingga -5,90% di triwulan II 2020.
(Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda di Jateng, Dihadiri Difabel Hingga Mantan Teroris )
"Jika BUMDes berkembang, bukan hanya berkontribusi terhadap desa namun juga pendapatan kabupaten. Ekonomi pada akhirnya akan tumbuh," kata anggota Komisi A DPRD Jatim, Muzammil Safi'i, Rabu (27/10/2020).
Kendati demikian, pihaknya menemukan sejumlah tantangan yang harus dihadapi masyarakat desa bersama pemerintah untuk mencari solusinya. Di antaranya, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), permodalan, serta inovasi dalam pengembangan ketika BUMDes terbentuk. "Masalah-masalah tersebut harus diatasi agar BUMDes bisa tumbuh dan berkembang," jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Jatim lainnya, Diana Amaliyah Verawatiningsih menyebut satu di antara bidang usaha yang bisa dikembangkan BUMDes adalah sektor wisata. Banyak BUMDes yang sukses setelah mengembangkan desa wisata. "Kebetulan, kami juga sedang membahas Perda (Peraturan Daerah) Desa Wisata yang bisa menjadi payung hukum keberadaan Desa Wisata ini," katanya.
(Baca juga: Dituduh Lakukan Ujaran Kebencian, Risma Dilaporkan ke Polda Jatim )
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Jatim M. Yasin mengatakan, dari sebanyak 6.080 BUMDes terdaftar di Jatim, 456 di antaranya masuk kategori BUMDes maju. Kemudian 2.270 BUMDes berkembang, dan 3354 BUMDes pemula. "Kami sepakat dengan DPRD Jatim bahwa BUMDes bisa menjadi upaya untuk mengembangkan Desa," katanya.
Menurut Yasin, mayoritas atau sekitar 4.000 unit BUMDes di Jatim bergerak di sektor keuangan. Kemudian sisanya, ada yang bergerak di bidang peternakan, perdagangan, dan pariwisata.
Pemprov Jatim, kata dia, sejak pandemi telah membuat berbagai terobosan untuk memajukan BUMDes . Di antaranya, dengan memberikan intensif hingga Rp50 juta bagi BUMDes hingga menghubungkan dengan program pemprov lain.
(Baca juga: Libur Panjang, Penyeberangan ke Bali Lewat Banyuwangi Meningkat )
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan BUMDes . Terutama, bagi BUMDes yang bergerak di sektor wisata yang prosentasenya masih cukup kecil dibandingkan total BUMDes yang ada di Jatim," pungkasnya.
(Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda di Jateng, Dihadiri Difabel Hingga Mantan Teroris )
"Jika BUMDes berkembang, bukan hanya berkontribusi terhadap desa namun juga pendapatan kabupaten. Ekonomi pada akhirnya akan tumbuh," kata anggota Komisi A DPRD Jatim, Muzammil Safi'i, Rabu (27/10/2020).
Kendati demikian, pihaknya menemukan sejumlah tantangan yang harus dihadapi masyarakat desa bersama pemerintah untuk mencari solusinya. Di antaranya, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), permodalan, serta inovasi dalam pengembangan ketika BUMDes terbentuk. "Masalah-masalah tersebut harus diatasi agar BUMDes bisa tumbuh dan berkembang," jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Jatim lainnya, Diana Amaliyah Verawatiningsih menyebut satu di antara bidang usaha yang bisa dikembangkan BUMDes adalah sektor wisata. Banyak BUMDes yang sukses setelah mengembangkan desa wisata. "Kebetulan, kami juga sedang membahas Perda (Peraturan Daerah) Desa Wisata yang bisa menjadi payung hukum keberadaan Desa Wisata ini," katanya.
(Baca juga: Dituduh Lakukan Ujaran Kebencian, Risma Dilaporkan ke Polda Jatim )
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Jatim M. Yasin mengatakan, dari sebanyak 6.080 BUMDes terdaftar di Jatim, 456 di antaranya masuk kategori BUMDes maju. Kemudian 2.270 BUMDes berkembang, dan 3354 BUMDes pemula. "Kami sepakat dengan DPRD Jatim bahwa BUMDes bisa menjadi upaya untuk mengembangkan Desa," katanya.
Menurut Yasin, mayoritas atau sekitar 4.000 unit BUMDes di Jatim bergerak di sektor keuangan. Kemudian sisanya, ada yang bergerak di bidang peternakan, perdagangan, dan pariwisata.
Pemprov Jatim, kata dia, sejak pandemi telah membuat berbagai terobosan untuk memajukan BUMDes . Di antaranya, dengan memberikan intensif hingga Rp50 juta bagi BUMDes hingga menghubungkan dengan program pemprov lain.
(Baca juga: Libur Panjang, Penyeberangan ke Bali Lewat Banyuwangi Meningkat )
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan BUMDes . Terutama, bagi BUMDes yang bergerak di sektor wisata yang prosentasenya masih cukup kecil dibandingkan total BUMDes yang ada di Jatim," pungkasnya.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda