Pengendara Pinggir Tol Ir Sutami Jadi Atensi saat Operasi Zebra
Selasa, 27 Oktober 2020 - 19:39 WIB
MAKASSAR - Kawasan pinggir Jalan Tol Ir Sutami menjadi salah satu fokus lokasi Operasi Zebra 2020 oleh Satlantas Polrestabes Makassar . Daerah kawasan industri dan pergudangan tersebut dinilai paling banyak terjadi kecelakaan lalu lintas.
Kepala Urusan (Kaur) Pembinaan Operasional (Bin Ops) Satlantas Polrestabes Makassar , AKP Hartanti menerangkan pada September saja, pihaknya mencatat ada 18 korban meninggal dunia akibat kecelakaan. Umumnya merupakan pengendara roda dua.
"Di situ titik paling rawan. Kebanyakan kecelakaan melibatkan truk-truk dengan volume muatan 8 ton atau juga tronton. Pelanggannya melawan arus dan tidak menggunakan helm. Jadi Operasi Zebra kali ini kita fokus ke sana," jelas dia kepada Sindonews, Selasa (27/10/2020).
Meski begitu, kata Hartanti pihaknya tetap memperhatikan titik-titik lain seperti kawasan Cenderawasih, Ratulangi, dan Metro Tanjung Bunga. Pelaksanaan Operasi Zebra sendiri digelar secara serentak mulai 26 Oktober sampai 8 November mendatang.
"Karena di situ banyak juga pelanggaran dengan fatalitas kecelakaan yang besar. Seperti tidak menggunakan helm, melebihi batas kecepatan maksimal, pengendara di bawah umur, melawan arus, sampai berkendara sambil menggunakan ponsel," bebernya.
Terkait pelanggaran penggunaan handphone saat berkendara, Hartanti mengingatkan kepada pengemudi ojek daring yang kerap menggunakan ponselnya saat bekerja. Dia mengatakan masalah tersebut nantinya akan disosialisasikan kepada para pengemudi ojek daring.
"Nah itu yang jadi konsentrasi kita, ke depan kita akan kumpulkan mereka, kita sosialisasikan tentang bahaya penggunaan handphone saat berkendara. Apalagi mereka kadang ada tempat khusus ponsel di kendaraannya. Itu fatal sekali," paparnya.
Kepala Urusan (Kaur) Pembinaan Operasional (Bin Ops) Satlantas Polrestabes Makassar , AKP Hartanti menerangkan pada September saja, pihaknya mencatat ada 18 korban meninggal dunia akibat kecelakaan. Umumnya merupakan pengendara roda dua.
"Di situ titik paling rawan. Kebanyakan kecelakaan melibatkan truk-truk dengan volume muatan 8 ton atau juga tronton. Pelanggannya melawan arus dan tidak menggunakan helm. Jadi Operasi Zebra kali ini kita fokus ke sana," jelas dia kepada Sindonews, Selasa (27/10/2020).
Meski begitu, kata Hartanti pihaknya tetap memperhatikan titik-titik lain seperti kawasan Cenderawasih, Ratulangi, dan Metro Tanjung Bunga. Pelaksanaan Operasi Zebra sendiri digelar secara serentak mulai 26 Oktober sampai 8 November mendatang.
"Karena di situ banyak juga pelanggaran dengan fatalitas kecelakaan yang besar. Seperti tidak menggunakan helm, melebihi batas kecepatan maksimal, pengendara di bawah umur, melawan arus, sampai berkendara sambil menggunakan ponsel," bebernya.
Terkait pelanggaran penggunaan handphone saat berkendara, Hartanti mengingatkan kepada pengemudi ojek daring yang kerap menggunakan ponselnya saat bekerja. Dia mengatakan masalah tersebut nantinya akan disosialisasikan kepada para pengemudi ojek daring.
"Nah itu yang jadi konsentrasi kita, ke depan kita akan kumpulkan mereka, kita sosialisasikan tentang bahaya penggunaan handphone saat berkendara. Apalagi mereka kadang ada tempat khusus ponsel di kendaraannya. Itu fatal sekali," paparnya.
tulis komentar anda