Ridwan Kamil Masuk Jateng, Garap UMKM Bareng Milenial
Minggu, 25 Oktober 2020 - 22:46 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang ke Kota Semarang Jawa Tengah untuk mengembangkan UMKM bersama kaum milenial. Bukan hanya pada pemasaran, pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga siap untuk membantu dengan mendesain produk.
“Karena COVID-19 industri kreatif turun anjlok ada yang sampai 90%. Mudah-mudahan dengan saya bantu kreativitas dan lain-lain, dia bisa naik lagi,” kata Kang Emil kepada awak media usai bertemu dengan sejumlah milenial pelaku UMKM di Semarang, Minggu (25/10/2020).(Baca juga : Inovasi di Tengah Pandemi, Masker Batik Solo Sukses Tembus Eropa )
Dia menjelaskan, tergerak membantu pelaku UMKM setelah mendapat informasi banyaknya pengusaha kecil terpuruk akibat dihantam pandemi. Bermodal belasan juta pengikut di media sosial, dia mengunggah produk lokal sepatu.
Tak disangka, produk tersebut banyak digemari pengikutnya hingga pelaku UMKM kebanjiran pesanan. Terlebih, pria yang memiliki latar belakang arsitek dan desainer itu turut memberikan desain produk sepatu berbahan kulit tersebut.
“Ada industri-industri kreatif di Jawa Barat itu sudah saya bantu promosi dan mendesain. Ternyata diminati juga, dukungan saya ini ke mereka sebagian di Jawa Tengah untuk dibantu desainnya, karena saya kan punya keahlian mendesain. Ada masjid saya desain di Banyumas. Kemudian ada produk kulit apa ya silakan selama skill saya bermanfaat tentulah saya tidak bisa menolak,” terangnya.
“Sejarahnya ada industri kecil sepatu saya pakai viral. Karena saya berikan desain ini, bikin yang lain pengen ikutan. Nah mudah-mudahan ilmu saya ini bermanfaat,” lugasnya.
Meski secara administratif dia hanya memimpin wilayah Jawa Barat, namun timbul keinginan ikut mengembangkan banyak pelaku UMKM. Apalagi Ridwan Kamil juga tercatat sebagai Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT).
“Hidup bermanfaat tidak harus dibatasi oleh batas wilayah politik administrasi, yang penting itu bermanfaat. Saya ini Majelis Pertimbangan Karang Taruna nasional. Karang Taruna itu organisasi yang sampai di tingkat desa. Jadi saya memotivasi Karang Taruna di Jawa Tengah,” jelas dia.
Seorang perajin tenun asal Pekalongan , Asyfa Fuadi, mengatakan, pandemi COVID-19 mengakibatkan usaha yang dilakoni sejak 2012 menjadi limbung. Produk tenun yang telah jadi, hanya menumpuk tanpa bisa dijual karena lesunya pasar.
“Percaya enggak percaya penjualan turun 90%. Cuma kita masih terselamatkan karena kita juga sebagai vendor pembuatan kain, namun tentunya yang pesan kain di tempat kita itu orang yang sakit jiwa juga, aneh-aneh yang enggak mau ada kembaran di toko,” ucapnya.(Baca juga : Pemkab Karanganyar Dorong Tanaman Kopi Dikembangkan di Lereng Lawu )
“Makanya dengan bantuan Pak Ridwan Kamil seperti ini, kita sangat bersyukur karena ada ekspos dan desain yang pastinya bakal segar karena selama ini cuman kita-kita aja yang desain. Anak muda di kampung, Pekalongan. Kita sangat mengapresiasi sekali,” tandas pemuda gondrong tersebut.
Terdapat sejumlah milenial pelaku UMKM yang mendapat kesempatan dibantu Ridwan Kamil. Di antaranya perajin helm customs, perajin perak, perajin denim, perajin tas kayu, dan sebagainya yang berasal dari berbagai daerah di Jateng dan DIY.
“Karena COVID-19 industri kreatif turun anjlok ada yang sampai 90%. Mudah-mudahan dengan saya bantu kreativitas dan lain-lain, dia bisa naik lagi,” kata Kang Emil kepada awak media usai bertemu dengan sejumlah milenial pelaku UMKM di Semarang, Minggu (25/10/2020).(Baca juga : Inovasi di Tengah Pandemi, Masker Batik Solo Sukses Tembus Eropa )
Dia menjelaskan, tergerak membantu pelaku UMKM setelah mendapat informasi banyaknya pengusaha kecil terpuruk akibat dihantam pandemi. Bermodal belasan juta pengikut di media sosial, dia mengunggah produk lokal sepatu.
Tak disangka, produk tersebut banyak digemari pengikutnya hingga pelaku UMKM kebanjiran pesanan. Terlebih, pria yang memiliki latar belakang arsitek dan desainer itu turut memberikan desain produk sepatu berbahan kulit tersebut.
“Ada industri-industri kreatif di Jawa Barat itu sudah saya bantu promosi dan mendesain. Ternyata diminati juga, dukungan saya ini ke mereka sebagian di Jawa Tengah untuk dibantu desainnya, karena saya kan punya keahlian mendesain. Ada masjid saya desain di Banyumas. Kemudian ada produk kulit apa ya silakan selama skill saya bermanfaat tentulah saya tidak bisa menolak,” terangnya.
“Sejarahnya ada industri kecil sepatu saya pakai viral. Karena saya berikan desain ini, bikin yang lain pengen ikutan. Nah mudah-mudahan ilmu saya ini bermanfaat,” lugasnya.
Meski secara administratif dia hanya memimpin wilayah Jawa Barat, namun timbul keinginan ikut mengembangkan banyak pelaku UMKM. Apalagi Ridwan Kamil juga tercatat sebagai Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT).
“Hidup bermanfaat tidak harus dibatasi oleh batas wilayah politik administrasi, yang penting itu bermanfaat. Saya ini Majelis Pertimbangan Karang Taruna nasional. Karang Taruna itu organisasi yang sampai di tingkat desa. Jadi saya memotivasi Karang Taruna di Jawa Tengah,” jelas dia.
Seorang perajin tenun asal Pekalongan , Asyfa Fuadi, mengatakan, pandemi COVID-19 mengakibatkan usaha yang dilakoni sejak 2012 menjadi limbung. Produk tenun yang telah jadi, hanya menumpuk tanpa bisa dijual karena lesunya pasar.
“Percaya enggak percaya penjualan turun 90%. Cuma kita masih terselamatkan karena kita juga sebagai vendor pembuatan kain, namun tentunya yang pesan kain di tempat kita itu orang yang sakit jiwa juga, aneh-aneh yang enggak mau ada kembaran di toko,” ucapnya.(Baca juga : Pemkab Karanganyar Dorong Tanaman Kopi Dikembangkan di Lereng Lawu )
“Makanya dengan bantuan Pak Ridwan Kamil seperti ini, kita sangat bersyukur karena ada ekspos dan desain yang pastinya bakal segar karena selama ini cuman kita-kita aja yang desain. Anak muda di kampung, Pekalongan. Kita sangat mengapresiasi sekali,” tandas pemuda gondrong tersebut.
Terdapat sejumlah milenial pelaku UMKM yang mendapat kesempatan dibantu Ridwan Kamil. Di antaranya perajin helm customs, perajin perak, perajin denim, perajin tas kayu, dan sebagainya yang berasal dari berbagai daerah di Jateng dan DIY.
(nun)
Lihat Juga :
tulis komentar anda