Luwu Utara Perkenalkan 3 Jenis Makanan Berbahan Sagu di PSN 2020
Rabu, 21 Oktober 2020 - 13:50 WIB
Tinggal yang perlu dibenahi, kata dia, adalah bagaimana mengolah sagu ini dengan baik sesuai dengan standar mutu industri, sehingga ke depan bisa menggantikan pangan lain. “Kita sudah ada Perda Sagu , dan pemda kini menyiapkan lahan untuk budi daya sagu guna mengantisipasi potensi adanya alih fungsi lahan sagu,” jelasnya.
Terkait pemilihan Luwu Utara mewakili Sulsel di PSN kali ini, Iqbal merasa pemprov Sulsel sudah tepat memilih daerah berjuluk Bumi La Maranginang ini sebagai peserta PSN.
“ Pemprov sudah sangat tepat sekali menunjuk Luwu Utara, mengingat lahan sagu terluas di Sulsel itu ada di Luwu Utara. Belum lagi produksinya yang sudah sampai 2.000 ton per tahun. Kita juga sudah ada Perda Sagu. Tentu ini salah satu pertimbangan kenapa Luwu Utara yang dipilih,” terang mantan Penjabat Wali Kota Makassar ini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Alauddin Sukri mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu sarana promosi untuk memperkenalkan kepada orang banyak bahwa sagu itu adalah pangan yang sehat dan memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan pangan lain seperti beras.
“Kita saat ini tengah berusaha untuk memperkenalkan produk-produk pangan kepada masyarakat, dan sagu adalah salah satu komoditas lokal yang coba kita kembangkan dan kita promosikan kepada masyarakat, tidak hanya di Luwu Utara tetapi juga di Indonesia,” tutur Alauddin Sukri.
Salah satu kata kunci dari event Pekan Sagu Nasional 2020 ini, kata dia, adalah bagaimana melestarikan sagu agar tetap bertahan sebagai salah satu pangan alternatif yang bisa menjadi pasokan pangan nasional di kemudian hari ketika terjadi kelangkaan pangan.
“Kita berharap sagu bisa menjadi pangan alternatif masyarakat karena sagu punya kandungan gizi yang lebih baik dari beras. Untuk itu, perlu kita lestarikan sagu ini sebagai salah satu sumber pangan masyarakat yang sehat dan tersedia di wilayah kita. Dan jangan lupa, sagu ini termasuk komoditi yang banyak menyerap tenaga kerja,” pungkasnya.
Terkait pemilihan Luwu Utara mewakili Sulsel di PSN kali ini, Iqbal merasa pemprov Sulsel sudah tepat memilih daerah berjuluk Bumi La Maranginang ini sebagai peserta PSN.
“ Pemprov sudah sangat tepat sekali menunjuk Luwu Utara, mengingat lahan sagu terluas di Sulsel itu ada di Luwu Utara. Belum lagi produksinya yang sudah sampai 2.000 ton per tahun. Kita juga sudah ada Perda Sagu. Tentu ini salah satu pertimbangan kenapa Luwu Utara yang dipilih,” terang mantan Penjabat Wali Kota Makassar ini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Alauddin Sukri mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu sarana promosi untuk memperkenalkan kepada orang banyak bahwa sagu itu adalah pangan yang sehat dan memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan pangan lain seperti beras.
“Kita saat ini tengah berusaha untuk memperkenalkan produk-produk pangan kepada masyarakat, dan sagu adalah salah satu komoditas lokal yang coba kita kembangkan dan kita promosikan kepada masyarakat, tidak hanya di Luwu Utara tetapi juga di Indonesia,” tutur Alauddin Sukri.
Salah satu kata kunci dari event Pekan Sagu Nasional 2020 ini, kata dia, adalah bagaimana melestarikan sagu agar tetap bertahan sebagai salah satu pangan alternatif yang bisa menjadi pasokan pangan nasional di kemudian hari ketika terjadi kelangkaan pangan.
“Kita berharap sagu bisa menjadi pangan alternatif masyarakat karena sagu punya kandungan gizi yang lebih baik dari beras. Untuk itu, perlu kita lestarikan sagu ini sebagai salah satu sumber pangan masyarakat yang sehat dan tersedia di wilayah kita. Dan jangan lupa, sagu ini termasuk komoditi yang banyak menyerap tenaga kerja,” pungkasnya.
(luq)
tulis komentar anda