Kerajaan Sunda Pajajaran yang Tak Bisa Ditaklukan Majapahit dan Singasari

Minggu, 18 Oktober 2020 - 05:06 WIB
Paku dalam arti lingga sesuai dengan penafiran zamannya ketika itu berarti sumbu jagat dan hubungannya memang erat dengan kedudukan raja masa itu, yakni pusat jagat, pusat kosmos di dunia, yang mewakili dewa tertinggi yang jadi pusat jagat. Tendam secara tegas membedakan antara ‘pakwan’ dan ‘kadatwan’.



Pakwan berarti ibu kota pusat kerajaan yang ada paku-nya, lingganya, sedangkan kadatwan ialah keratonnya. Kadatwan di Pakuan memiliki nama, yakni Sri Bima Untarayana Madura Suradipati.

Lokasi Keraton Pakuan terletak pada lahan lemah duwur. Yakni di atas bukit yang diapit oleh tiga batang sungai berlereng curam, yakni Cisadane, Ciliwung (Cihaliwung) dan Cipaku (anak Cisadane).

Kemudian, di tengahnya mengalir Sungai Cipakancilan yang ke bagian hulu sungainya bernama Ciawi.

Pakuan terlindung oleh lereng terjal pada ketiga sisinya, namun di sisi tenggara kota berbatasan dengan tanah datar dan terdapat benteng (kuta) yang paling besar, pada bagian luar benteng terdapat parit yang merupakan bentuk negatif dari benteng tersebut. Tanah galian parit itulah yang diperkirakan untuk dijadikan bahan pembangunan benteng.

Konon kabarnya dihias dengan kraton Sri Bima, telaga panjang Sang Hiyang Talaga Rena Mahawijaya atau Sanghyang Kamala Rena Wijaya, dengan Taman Milakancana dekat Hutan Songgong tempat punden pusat pemujaan penduduk Pakuan Pajajaran.

Jaln ke arah Pakuan Pajajaran dibuat jalan-jalan besar yang dapat dilalui gerobak-gerobak dan beberapa kilometer. Hal ini bila dilihat ke arah utara Muaraberes di Kali Ciliwung masih ada bekas-bekas dermaga.

Begitu juga di Ciampea, di sebelah barat dari Pakuan, di Kali Cisadane semestinya akan dapat ditemukan bekas-bekas peninggalan dermaga atau sistim pertahanan, karena kedua tempat itu adalah batas sungai yang dapat dilayari sampai ke muara Laut Jawa, pintu gerbang menuju pedalaman.

Kemudian dari arah Pakuan ada sebuah jalan yang dapat melalui Cileungsi atau Cibarusa, Warunggede, Tanjungpura, Karawang, Cikao, Purwakarta, Sagalaherang, terus ke Sumedang, Tomo, Sindangkasih, Rajagaluh, Talaga Kawali dan ke pusat Kerajaan Galuh Pakuan di sekitar Ciamis dan Bojong Galuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content