Perayaan HUT PBB, Gubernur Sumut : Suku Batak Banyak Ditakdirkan Jadi Orang Hebat

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 10:21 WIB
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menghadiri perayaan HUT Pemuda Batak Bersatu (PBB) di Ballroom Hotel Emerald Garden Jalan Yos Sudarso Medan. (Foto: SINDONews/Ist)
MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengharapkan kontribusi yang lebih besar lagi dari Pemuda Batak Bersatu (PBB) untuk membangun Sumut. Apalagi PBB mempunyai potensi sumber daya manusia (SDM) yang baik untuk membangun Sumut menjadi lebih baik lagi.

“Mari berbuat untuk Sumut ini, jangan tanggung-tanggung, jangan receh, jangan urusin yang kecil-kecil,” tegas edy Rahmayadi pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 PBB, Jumat kemarin. BACA JUGA : Siswi SMK Diperkosa Lalu DIbunuh Paman, Motif karena Terlilit Utang

Dikatakan Edy Rahmayadi, Suku Batak adalah suku yang hebat. Pada masa lalu saja, organisasi pemuda Batak telah ada dan ikut berkontribusi dalam masa awal perjuangan kemerdekaan negeri ini, antara lain organisasi Jong Batak dan orang Batak banyak yang ditakdirkan menjadi orang hebat.



Edy mengajak seluruh perantau yang berasal dari Sumut agar kembali dan membangun daerah. Karena menurutnya, yang bisa membangun Sumut adalah masyarakat asal Sumut sendiri, sehingga Sumut ini bisa maju. “Saya tak bermarga, tapi dari kecil sampai sekarang saya di sini,” pungkas Gubernur, disambut tepuk tangan.

Gubernur mengajak PBB memberikan ide atau konsep apapun yang bisa disumbangkan demi kemajuan di Sumut. Sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun daerah. Perlu sinergi dari seluruh komponen masyarakat.

“Pastikan organisasi ini dibawa ke tempat yang terhormat. Sampaikan apa program yang mau dibikin, kita bikin,” ujar Gubernur. Baca Juga: Danau TobaDanau Toba . Janji kami Danau Toba bisa jadi destinasi wisata dunia. Ini tugas kawan-kawan di Sumut, terima kasih Pak Gubernur atas dukungannya,” kata Lambok.

Lambok mengatakan, saat ini sudah ada 21 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di Indonesia serta kepengurusan di 4 negara lain. Menurut Lambok, dengan banyaknya DPD serta kepengurusan PBB di luar negeri menjadikan hal tersebut sebagai sebuah beban yang harus ditanggung bersama.

“Ini beban yang luar biasa. Ini jadi tanggung jawab karena kita memberanikan diri membawa nama PBB,” kata Lambok.
(zai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content