Tekan Angka Kecelakaan, BPJamsostek Bagikan Helm pada Peserta Aktif
Kamis, 15 Oktober 2020 - 14:52 WIB
BANGKALAN - Kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa para peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK masih saja terjadi.
Per bulan September 2020 ini, tercatat ada 24% dari jumlah peserta mengalami kecelakaan di jalan raya. (Baca juga: Pemerintah Suntik BPJamsostek Rp6 T untuk Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan )
Berdasarkan kasus tersebut, BPJAMSOSTEK sebagai penyelenggara jaminan sosial negara tak bosan-bosan menggelar kegiatan Promotif dan Preventif bagi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Salah satunya digelar di Madura yang dipusatkan di Kantor BPJAMSOSTEK Bangkalan, dengan mengusung tema "Pemberian APD Helm Motor". (Baca juga: Unggah Video Laka Lantas Anggota PJR Tol di Medsos, Sopir Pikap Diperiksa Polisi )
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif, Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bangkalan Tamar Djaja, serta perusahaan terpilih yang merupakan peserta BPJAMSOSTEK.
Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Krishna Syarif, mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020 di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai bukti negara hadir melindungi masyarakat dan pekerja di Indonesia melalui BPJAMSOSTEK.
“Kegiatan ini diharapkan sebagai bentuk nyata guna menekan semaksimal mungkin angka kecelakaan kerja di jalan raya yang terjadi bagi pekerja," kata dia, Kamis (15/10).
Selama pandemi COVID-19, kata Krishna, BPJAMSOSTEK juga memberikan kontribusi rutin kepada masyarakat. Mulai dari masker, baju hazmat, multivitamin, sembako serta makanan bergizi. Ini menjadi prioritasnya karena sebagai bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK.
Mulai Januari hingga September ada 23.000 kasus kecelakaan kerja dan 1% meninggal dunia di Jawa Timur. "Di sinilah kami memberikan pemahaman faktor risiko. Segeralah bergabung menjadi peserta BPJAMSOSTEK," kata dia.
Krishna berharap langkah yang dilakukan ini dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, baik individu lingkungan dan masyarakat. "Dan dapat memahami faktor risiko jika terjadi suatu musibah, juga menjaga keberlangsungan hidup dan mengurangi kemiskinan jika terjadi risiko akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja," kata dia.
Per bulan September 2020 ini, tercatat ada 24% dari jumlah peserta mengalami kecelakaan di jalan raya. (Baca juga: Pemerintah Suntik BPJamsostek Rp6 T untuk Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan )
Berdasarkan kasus tersebut, BPJAMSOSTEK sebagai penyelenggara jaminan sosial negara tak bosan-bosan menggelar kegiatan Promotif dan Preventif bagi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Salah satunya digelar di Madura yang dipusatkan di Kantor BPJAMSOSTEK Bangkalan, dengan mengusung tema "Pemberian APD Helm Motor". (Baca juga: Unggah Video Laka Lantas Anggota PJR Tol di Medsos, Sopir Pikap Diperiksa Polisi )
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif, Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bangkalan Tamar Djaja, serta perusahaan terpilih yang merupakan peserta BPJAMSOSTEK.
Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Krishna Syarif, mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020 di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai bukti negara hadir melindungi masyarakat dan pekerja di Indonesia melalui BPJAMSOSTEK.
“Kegiatan ini diharapkan sebagai bentuk nyata guna menekan semaksimal mungkin angka kecelakaan kerja di jalan raya yang terjadi bagi pekerja," kata dia, Kamis (15/10).
Selama pandemi COVID-19, kata Krishna, BPJAMSOSTEK juga memberikan kontribusi rutin kepada masyarakat. Mulai dari masker, baju hazmat, multivitamin, sembako serta makanan bergizi. Ini menjadi prioritasnya karena sebagai bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK.
Mulai Januari hingga September ada 23.000 kasus kecelakaan kerja dan 1% meninggal dunia di Jawa Timur. "Di sinilah kami memberikan pemahaman faktor risiko. Segeralah bergabung menjadi peserta BPJAMSOSTEK," kata dia.
Krishna berharap langkah yang dilakukan ini dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, baik individu lingkungan dan masyarakat. "Dan dapat memahami faktor risiko jika terjadi suatu musibah, juga menjaga keberlangsungan hidup dan mengurangi kemiskinan jika terjadi risiko akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja," kata dia.
tulis komentar anda