Zona COVID-19 di Sulsel: 1 Zona Hijau, 11 Oranye, dan 12 Kuning
Rabu, 14 Oktober 2020 - 18:19 WIB
MAKASSAR - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mencanangkan perluasan penerapan program wisata duta COVID-19 ke daerah. Upaya ini dilakukan untuk mendekatkan pelayanan penanganan pasien COVID-19.
Selama ini, Program Wisata Duta COVID-19 Sulsel dilakukan secara terpusat di Kota Makassar. Dengan menggunakan beberapa hotel sebagai tempat isolasi mandiri pasien positif COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG). (Baca juga: Program Wisata Duta COVID-19 Sulsel Diperluas ke Daerah )
Ketua Tim Ahli Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin menjelaskan, penerapan wisata duta COVID-19 regional ini dikhususkan di wilayah yang angka kasusnya masih tinggi. Umumnya, daerah-daerah yang tingkat kerawanannya baru saja beralih dari zona merah ke oranye. (Baca juga: Program Duta Wisata COVID-19 Gubernur Sulsel Diapresiasi WHO )
"Memang ada beberapa daerah yang dipertimbangkan untuk kami kembangkan wisata duta COVID-19 secara regional. Jadi cakupan program ini diperluas ke daerah dimana sebelumnya terpusat di Makassar," kata Ridwan, Rabu (14/10/2020).
Menurut dia, langkah ini sudah dikoordinasikan dengan tim ahli dalam Satgas COVID-19 Sulsel. Atas rekomendasi Gubernur Sulsel yang juga ketua satgas. Langkah ini sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 di Sulsel.
Penerapan program wisata duta COVID-19 Sulsel selama ini dinilai cukup efektif dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19. Selain itu, mencegah terjadinya penumpukan pasien terinfeksi COVID-19 di tiap rumah sakit rujukan. Sebab sebagian besar warga terinfeksi COVID-19, yang umumnya OTG, penanganannya lewat isolasi mandiri terpusat itu.
Menurut dia, wisata duta COVID-19 secara regional ini dihadirkan dengan pertimbangan untuk mencegah penularan di tingkat keluarga. Apalagi, masih banyak isolasi mandiri yang dilakukan oleh warga di daerah yang belum sesuai standar protokol kesehatan.
"Tujuannya adalah mendekatkan pelayanan. Jadi mencegah penularan sekaligus mengurangi masih tingginya isolasi secara mandiri oleh keluarga. Makanya nanti kami siapkan tempat isolasi mandiri khusus," kata dia.
Untuk lokasi wisata duta COVID-19 di daerah untuk sementara msih dikaji. Namun demikian, Ridwan mencontohkan, skenarionya akan disediakan tempat khusus di wilayah tertentu untuk melayani daerah-daerah sekitarnya.
Selama ini, Program Wisata Duta COVID-19 Sulsel dilakukan secara terpusat di Kota Makassar. Dengan menggunakan beberapa hotel sebagai tempat isolasi mandiri pasien positif COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG). (Baca juga: Program Wisata Duta COVID-19 Sulsel Diperluas ke Daerah )
Ketua Tim Ahli Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin menjelaskan, penerapan wisata duta COVID-19 regional ini dikhususkan di wilayah yang angka kasusnya masih tinggi. Umumnya, daerah-daerah yang tingkat kerawanannya baru saja beralih dari zona merah ke oranye. (Baca juga: Program Duta Wisata COVID-19 Gubernur Sulsel Diapresiasi WHO )
"Memang ada beberapa daerah yang dipertimbangkan untuk kami kembangkan wisata duta COVID-19 secara regional. Jadi cakupan program ini diperluas ke daerah dimana sebelumnya terpusat di Makassar," kata Ridwan, Rabu (14/10/2020).
Menurut dia, langkah ini sudah dikoordinasikan dengan tim ahli dalam Satgas COVID-19 Sulsel. Atas rekomendasi Gubernur Sulsel yang juga ketua satgas. Langkah ini sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 di Sulsel.
Penerapan program wisata duta COVID-19 Sulsel selama ini dinilai cukup efektif dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19. Selain itu, mencegah terjadinya penumpukan pasien terinfeksi COVID-19 di tiap rumah sakit rujukan. Sebab sebagian besar warga terinfeksi COVID-19, yang umumnya OTG, penanganannya lewat isolasi mandiri terpusat itu.
Menurut dia, wisata duta COVID-19 secara regional ini dihadirkan dengan pertimbangan untuk mencegah penularan di tingkat keluarga. Apalagi, masih banyak isolasi mandiri yang dilakukan oleh warga di daerah yang belum sesuai standar protokol kesehatan.
"Tujuannya adalah mendekatkan pelayanan. Jadi mencegah penularan sekaligus mengurangi masih tingginya isolasi secara mandiri oleh keluarga. Makanya nanti kami siapkan tempat isolasi mandiri khusus," kata dia.
Untuk lokasi wisata duta COVID-19 di daerah untuk sementara msih dikaji. Namun demikian, Ridwan mencontohkan, skenarionya akan disediakan tempat khusus di wilayah tertentu untuk melayani daerah-daerah sekitarnya.
tulis komentar anda