Warga Tangkap Buaya Raksasa Pemakan Ternak
Senin, 05 Oktober 2020 - 16:47 WIB
Warga Tangkap Buaya Raksasa Pemakan Ternak. Foto/iNewsTV/Febriyono Tamenk
KONAWE SELATAN - Buaya raksasa sepanjang 3,8 meter pemakan ternak warga di Desa Lambangi. Kecamatan, Kolono Timur, Konawe Selatan , Sulawesi Tenggara, ditangkap warga dengan cara dipancing menggunakan sero, Senin (5/10/2020).
Setelah ditangkap dengan sero, buaya kemudian digiring ke darat dan di ikat oleh warga sekitar. Usai ditangkap warga, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendatangi lokasi untuk mengevakuasi buaya muara ke penangkaran. (Baca juga: Penampakan Buaya 3 Meter, BKSDA: Warga Jangan Mandi di Sungai Arut )
Selain memakan hewan ternak, buaya muara dengan panjang 3,85 meter dan lebar 60 centimeter ini kerap meresahkan masyarakat sekitar. Sebab kemunculannya di permukaan pemukiman warga selama 3 bulan terakhir. (Baca juga: Kobaran Api Hanguskan 6,5 Hektar Hutan di Konawe Selatan )
Setelah ditangkap warga, buaya dievakuasi oleh Tim dari BKSDA Sultra untuk selanjutnya dibawa ke penangkaran.
"Berdasarkan identifikasi BKSDA Sultra, kemunculan buaya di pemukiman warga disebabkan beberapa faktor. Seperti adanya konflik ruang antara manusia dan satwa. Dimana beberapa spot atau titik ruang yang menjadi habitat buaya telah menjadi ruang pemanfaatan aktivitas manusia," kata Kasie Konservasi Wilayah II BKSDA Sultra, Laode Kaida.
Faktor lain juga, kata Laode, adalah kemungkinan pakan atau makanan dari satwa tersebut berkurang akibat aktivitas pemanfaatan lahan oleh manusia.
Setelah ditangkap dengan sero, buaya kemudian digiring ke darat dan di ikat oleh warga sekitar. Usai ditangkap warga, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendatangi lokasi untuk mengevakuasi buaya muara ke penangkaran. (Baca juga: Penampakan Buaya 3 Meter, BKSDA: Warga Jangan Mandi di Sungai Arut )
Selain memakan hewan ternak, buaya muara dengan panjang 3,85 meter dan lebar 60 centimeter ini kerap meresahkan masyarakat sekitar. Sebab kemunculannya di permukaan pemukiman warga selama 3 bulan terakhir. (Baca juga: Kobaran Api Hanguskan 6,5 Hektar Hutan di Konawe Selatan )
Setelah ditangkap warga, buaya dievakuasi oleh Tim dari BKSDA Sultra untuk selanjutnya dibawa ke penangkaran.
"Berdasarkan identifikasi BKSDA Sultra, kemunculan buaya di pemukiman warga disebabkan beberapa faktor. Seperti adanya konflik ruang antara manusia dan satwa. Dimana beberapa spot atau titik ruang yang menjadi habitat buaya telah menjadi ruang pemanfaatan aktivitas manusia," kata Kasie Konservasi Wilayah II BKSDA Sultra, Laode Kaida.
Faktor lain juga, kata Laode, adalah kemungkinan pakan atau makanan dari satwa tersebut berkurang akibat aktivitas pemanfaatan lahan oleh manusia.
(nth)
tulis komentar anda