Perguruan Tinggi Diminta Tak Tunda Kelulusan Mahasiswa
Rabu, 15 April 2020 - 15:04 WIB
BANDUNG -
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat dan Banten meminta perguruan tinggi tidak menunda kelulusan mahasiswa. Perguruan tinggi bisa menerbitkan ijazah digital tanpa harus memundurkan jadwal wisuda.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Uman Suherman mengatakan, meskipun saat ini merupakan masa pandemi corona, perguruan tinggi tetap harus menghadirkan layanan pokok, yaitu pembelajaran bagi mahasiswa dan memberikan layanan individu.
Salah satu layanan individu adalah memenuhi kebutuhan mahasiwa yang akan lulus.
”Mereka yang akan bimbingan, wisuda, dan lainnya harus dipenuhi. Apalagi kalau memang ada yang mau wisuda (lulus) jangan sampai ditunda,” kata Uman saat menjadi pembicara pada Webinar bertema Upaya Perguruan Tinggi dalam Menghadapi COVID 19 yang digelar Bagian Pusat Kerja Sama Internasional STIE Ekuitas, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, perguruan tinggi bisa membuat ijazah digital untuk mempercepat proses kelulusan. Sebab akan membutuhkan waktu lama bila harus menunggu wabah berhenti. Di sisi lain, mahasiwa akan membutuhan ijazah untuk mencari kerja atau kebutuhan lain.
”Tinggal kita supervisi saja dokumennya. Apalagi wisuda itu bukan sesuatu yang krusial, hanya seremonial. Yang paling penting adalah ijazah dan nilainya,” kata dia.
Wakil Ketua Bagian Akademik STIE Ekuitas Dani Dagustani mengungkapkan telah menyiapkan ijazah digital bagi mahasiwa yang lulus pada semester ini.
"Sekarang sedang proses, insya Allah bulan sudah bisa dikeluarkan. Kami berharap ini bisa dipakai untuk keperluan mencari kerja atau kepentingan administrasi lainnya," kata dia.
Hal senada dikatakan Ketua STIE Ekuitas Martha Fani Cahyandito. Ijazah transkrip nilai, dan SKPI akan diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk digital, termasuk kegiatan webinar yang diselenggarakan. Webinar ini diikuti tak kurang dari 350 peserta dari seluruh Indonesia.
”Ini cara STIE Ekuitas mengurangi potensi interaksi yang bisa memperparah pandemi COVID-19. Seminar ini diharapkan memberi pandangan baru bagi PT bagaimana kedepannya,” katanya.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat dan Banten meminta perguruan tinggi tidak menunda kelulusan mahasiswa. Perguruan tinggi bisa menerbitkan ijazah digital tanpa harus memundurkan jadwal wisuda.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Uman Suherman mengatakan, meskipun saat ini merupakan masa pandemi corona, perguruan tinggi tetap harus menghadirkan layanan pokok, yaitu pembelajaran bagi mahasiswa dan memberikan layanan individu.
Salah satu layanan individu adalah memenuhi kebutuhan mahasiwa yang akan lulus.
”Mereka yang akan bimbingan, wisuda, dan lainnya harus dipenuhi. Apalagi kalau memang ada yang mau wisuda (lulus) jangan sampai ditunda,” kata Uman saat menjadi pembicara pada Webinar bertema Upaya Perguruan Tinggi dalam Menghadapi COVID 19 yang digelar Bagian Pusat Kerja Sama Internasional STIE Ekuitas, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, perguruan tinggi bisa membuat ijazah digital untuk mempercepat proses kelulusan. Sebab akan membutuhkan waktu lama bila harus menunggu wabah berhenti. Di sisi lain, mahasiwa akan membutuhan ijazah untuk mencari kerja atau kebutuhan lain.
”Tinggal kita supervisi saja dokumennya. Apalagi wisuda itu bukan sesuatu yang krusial, hanya seremonial. Yang paling penting adalah ijazah dan nilainya,” kata dia.
Wakil Ketua Bagian Akademik STIE Ekuitas Dani Dagustani mengungkapkan telah menyiapkan ijazah digital bagi mahasiwa yang lulus pada semester ini.
"Sekarang sedang proses, insya Allah bulan sudah bisa dikeluarkan. Kami berharap ini bisa dipakai untuk keperluan mencari kerja atau kepentingan administrasi lainnya," kata dia.
Hal senada dikatakan Ketua STIE Ekuitas Martha Fani Cahyandito. Ijazah transkrip nilai, dan SKPI akan diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk digital, termasuk kegiatan webinar yang diselenggarakan. Webinar ini diikuti tak kurang dari 350 peserta dari seluruh Indonesia.
”Ini cara STIE Ekuitas mengurangi potensi interaksi yang bisa memperparah pandemi COVID-19. Seminar ini diharapkan memberi pandangan baru bagi PT bagaimana kedepannya,” katanya.
(muh)
tulis komentar anda