Polisi Buru Pedagang Miras Surabaya yang Tewaskan Tiga Warga Blitar
Jum'at, 25 September 2020 - 20:56 WIB
BLITAR - Minuman keras oplosan yang menewaskan warga Kabupaten Blitar ternyata dipasok dari Surabaya. Akibat miras tersebut, jumlah korban tewas bertambah menjadi tiga orang.
Menurut Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, saat ini pihaknya tengah memburu pemasok miras asal Surabaya tersebut.
"Kami lakukan pengejaran pemasok di Surabaya. Pelaku melarikan diri," ujar Fanani kepada wartawan. Miras yang ditenggak para korban berjenis arak Jowo. Miras dioplos dengan soft drink berkarbonasi dan dinikmati delapan orang. Pesta yang berlangsung Jumat, 18 September malam itu awalnya menewaskan dua orang.
MM (26) warga Kecamatan Kanigoro tewas pada Senin pagi (21/9) di rumah sakit. Pada sore harinya, BS (21) menyusul meninggal dunia di rumah sakit yang sama. Sebelum tewas keduanya mengeluh mual, sesak nafas dengan disertai kejang. Pada Selasa (22/9), AS (27), warga Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, juga tewas.
"Total yang meninggal dunia akibat pesta miras di Kanigoro menjadi tiga orang," tambah Fanani. Dari hasil otopsi medis disimpulkan, para korban mengalami intoksikasi atau keracunan. Pada tubuh mereka ditemukan cairan yang mengandung alkohol 90 persen serta 22 persen metanol. "Ini memiliki kesamaan dengan miras yang diminum korban," kata Fanani.
(Baca juga: Pengepul Buah Tewas Terjun Bebas Saat Memanen Mangga Aplukat )
Miras oplosan yang merenggut nyawa tersebut diperoleh korban dari B, pedagang miras asal Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro. Yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan.
Sementara S, rekannya yang berprofesi sopir pengantar hanya dikenakan wajib lapor. Di depan penyidik, B mengaku menerima pasokan miras dari pedagang Surabaya.
Mengetahui dagangan mirasnya telah menewaskan orang lain, pedagang Surabaya tersebut langsung melarikan diri. Fanani menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengejaran kemanapun yang bersangkutan bersembunyi. "Kami terus buru pelaku kemanapun dia bersembunyi. Karena miras yang dijual telah menewaskan orang lain," tegas Fanani.
Menurut Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, saat ini pihaknya tengah memburu pemasok miras asal Surabaya tersebut.
"Kami lakukan pengejaran pemasok di Surabaya. Pelaku melarikan diri," ujar Fanani kepada wartawan. Miras yang ditenggak para korban berjenis arak Jowo. Miras dioplos dengan soft drink berkarbonasi dan dinikmati delapan orang. Pesta yang berlangsung Jumat, 18 September malam itu awalnya menewaskan dua orang.
MM (26) warga Kecamatan Kanigoro tewas pada Senin pagi (21/9) di rumah sakit. Pada sore harinya, BS (21) menyusul meninggal dunia di rumah sakit yang sama. Sebelum tewas keduanya mengeluh mual, sesak nafas dengan disertai kejang. Pada Selasa (22/9), AS (27), warga Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, juga tewas.
"Total yang meninggal dunia akibat pesta miras di Kanigoro menjadi tiga orang," tambah Fanani. Dari hasil otopsi medis disimpulkan, para korban mengalami intoksikasi atau keracunan. Pada tubuh mereka ditemukan cairan yang mengandung alkohol 90 persen serta 22 persen metanol. "Ini memiliki kesamaan dengan miras yang diminum korban," kata Fanani.
(Baca juga: Pengepul Buah Tewas Terjun Bebas Saat Memanen Mangga Aplukat )
Miras oplosan yang merenggut nyawa tersebut diperoleh korban dari B, pedagang miras asal Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro. Yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan.
Sementara S, rekannya yang berprofesi sopir pengantar hanya dikenakan wajib lapor. Di depan penyidik, B mengaku menerima pasokan miras dari pedagang Surabaya.
Mengetahui dagangan mirasnya telah menewaskan orang lain, pedagang Surabaya tersebut langsung melarikan diri. Fanani menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengejaran kemanapun yang bersangkutan bersembunyi. "Kami terus buru pelaku kemanapun dia bersembunyi. Karena miras yang dijual telah menewaskan orang lain," tegas Fanani.
(msd)
tulis komentar anda