Gandeng REI Jawa Timur, BRI Kanwil Surabaya Targetkan KPR Rp2,2 Triliun
Kamis, 24 September 2020 - 18:30 WIB
SURABAYA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Kanwil Surabaya hingga akhir tahun ini memproyeksikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh Rp200 miliar atau menjadi sebesar Rp2,2 triliun. Guna mencapai target tersebut, bank pelat merah itu menggandeng Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim.
Pemimpin BRI Kanwil Surabaya Tris Wahyu Herlina mengatakan, saat ini kontribusi KPR terhadap total pembiayaan BRI di Kanwil Surabaya cukup kecil. Dari total pembiayaan sebesar Rp40 triliun, KPR hanya Rp2 triliun. Mayoritas pembiayaan BRI berada di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Kita kerjasama dengan REI ini kami akan saling menawarkan. Kita menawarkan pada nasabah dan REI juga akan menawarkan pada developer,” kata usai penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan DPD REI Jatim, Kamis (24/9/2020).
Herlina menambahkan, secara umum kinerja KPR tidak naik secara signifikan. Namun, secara segmentasi, khususnya rumah di harga Rp500-an juta cukup bagus. Rata-rata, nasabah KPR di harga tersebut digunakan untuk hunian, bukan untuk investasi. “Di BRI Kanwil Malang misalnya, pertumbuhannya mencapai 13%. Sedangkan untuk Kanwil Surabaya sekitar 12%,” imbuhnya.
(Baca juga: Gandeng Disperindag, Bank Jatim Maksimalkan Misi Dagang )
Lebih jauh Herlina menjelaskan, dalam kerjasama ini, pihaknya menyiapkan suku bunga menarik. Untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bunga yang ditawarkan BRI sebesar 5% per tahun. Sementara untuk yang non subsidi sebesar 7,5% per tahun.
“Kita bagaimana bisa membantu pemerintah untuk segera menggerakkan perekonomian. Kalau sektor konsumsif (KPR) bergerak, ekonomi ikut bergerak. Pengusaha yang bergerak di dalam bidang ini juga bisa bergerak. Kita ingin gerakkan semua sektor agar ekonomi pulih,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy berharap, dari kerjasama ini muncul terobosan-terobosan baru, khususnya dalam hal pembiayaan. Baik itu KPR maupun kredit konstruksi. “Harapan saya, dalam situasi kondisi seperti ini kita tetap positif thinking ke depan akan lebih baik,” ujar Soesilo.
Pemimpin BRI Kanwil Surabaya Tris Wahyu Herlina mengatakan, saat ini kontribusi KPR terhadap total pembiayaan BRI di Kanwil Surabaya cukup kecil. Dari total pembiayaan sebesar Rp40 triliun, KPR hanya Rp2 triliun. Mayoritas pembiayaan BRI berada di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Kita kerjasama dengan REI ini kami akan saling menawarkan. Kita menawarkan pada nasabah dan REI juga akan menawarkan pada developer,” kata usai penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan DPD REI Jatim, Kamis (24/9/2020).
Herlina menambahkan, secara umum kinerja KPR tidak naik secara signifikan. Namun, secara segmentasi, khususnya rumah di harga Rp500-an juta cukup bagus. Rata-rata, nasabah KPR di harga tersebut digunakan untuk hunian, bukan untuk investasi. “Di BRI Kanwil Malang misalnya, pertumbuhannya mencapai 13%. Sedangkan untuk Kanwil Surabaya sekitar 12%,” imbuhnya.
(Baca juga: Gandeng Disperindag, Bank Jatim Maksimalkan Misi Dagang )
Lebih jauh Herlina menjelaskan, dalam kerjasama ini, pihaknya menyiapkan suku bunga menarik. Untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bunga yang ditawarkan BRI sebesar 5% per tahun. Sementara untuk yang non subsidi sebesar 7,5% per tahun.
“Kita bagaimana bisa membantu pemerintah untuk segera menggerakkan perekonomian. Kalau sektor konsumsif (KPR) bergerak, ekonomi ikut bergerak. Pengusaha yang bergerak di dalam bidang ini juga bisa bergerak. Kita ingin gerakkan semua sektor agar ekonomi pulih,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy berharap, dari kerjasama ini muncul terobosan-terobosan baru, khususnya dalam hal pembiayaan. Baik itu KPR maupun kredit konstruksi. “Harapan saya, dalam situasi kondisi seperti ini kita tetap positif thinking ke depan akan lebih baik,” ujar Soesilo.
(msd)
tulis komentar anda