Mampu Kembangkan Segmen UMKM, Berkat Holding Ultra Mikro BRI-Pegadaian-PNM
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRIsebagai induk dari Holding Ultra Mikro (UMi) terus menjalankan transformasi sebagai milestone penting dalam pengembangan segmen UMKM, utamanya usaha ultra mikro di Indonesia.Dirut BRI Sunarso mengatakan bahwa usaha ultra mikro, yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pembiayaan formal karena tidak bankable, dengan kehadiran holding yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian, mendapatkan akses yang jauh lebih mudah terhadap pembiayaan untuk memutar roda usaha mereka.
Pembentukan Holding UMi, lanjut Sunarso, dilakukan untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan BUMN yang fokus pelayanan kepada segmen mikro dan ultra mikro. Agar lebih efisien maka menggunakan outlet yang digunakan bersama, produk yang dijual secara cross selling, dan sistem yang digunakan bersama.
“Holdingisasi di bidang ultra mikro merupakan milestone penting dalam pengembangan segmen ultra mikro di Indonesia, dan ini tidak terlepas dari dorongan transformasi yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir,” ujar Sunarso.
Tidak hanya itu, Holding UMi bahkan memberikan pendampingan, pembinaan, peningkatan skill, juga membukakan akses pasar sehingga usaha-usaha mereka bisa naik kelas, semakin berkembang, dan tentunya membawa impak positif untuk kesejahteraan para pelaku usahanya.
Sunarsojuga menambahkan,hingga akhir Juni 2023, Holding Ultra Mikro telah melayani 36 juta nasabah kredit mikro dan ultra mikro, dengan total nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp577,9 triliun. Selain pembiayaan, segmen mikro dan ultra mikro juga tercatat menjadi nasabah simpanan dengan jumlah besar yakni hingga Rp309 triliun (hanya di BRI).
Untuk melayani segmen tersebut, baik BRI, PNM dan Pegadaian bersama-sama mengembangkan outlet co-location atau outlet yang dapat digunakan bersama.Sekitar 15.500 outlet yang digunakan untuk melayani nasabah segmen ultra mikro dan mikro, sebanyak 1.013 outlet merupakan outlet co-location.
Pembentukan Holding UMi, lanjut Sunarso, dilakukan untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan BUMN yang fokus pelayanan kepada segmen mikro dan ultra mikro. Agar lebih efisien maka menggunakan outlet yang digunakan bersama, produk yang dijual secara cross selling, dan sistem yang digunakan bersama.
“Holdingisasi di bidang ultra mikro merupakan milestone penting dalam pengembangan segmen ultra mikro di Indonesia, dan ini tidak terlepas dari dorongan transformasi yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir,” ujar Sunarso.
Tidak hanya itu, Holding UMi bahkan memberikan pendampingan, pembinaan, peningkatan skill, juga membukakan akses pasar sehingga usaha-usaha mereka bisa naik kelas, semakin berkembang, dan tentunya membawa impak positif untuk kesejahteraan para pelaku usahanya.
Sunarsojuga menambahkan,hingga akhir Juni 2023, Holding Ultra Mikro telah melayani 36 juta nasabah kredit mikro dan ultra mikro, dengan total nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp577,9 triliun. Selain pembiayaan, segmen mikro dan ultra mikro juga tercatat menjadi nasabah simpanan dengan jumlah besar yakni hingga Rp309 triliun (hanya di BRI).
Untuk melayani segmen tersebut, baik BRI, PNM dan Pegadaian bersama-sama mengembangkan outlet co-location atau outlet yang dapat digunakan bersama.Sekitar 15.500 outlet yang digunakan untuk melayani nasabah segmen ultra mikro dan mikro, sebanyak 1.013 outlet merupakan outlet co-location.
(bga)