Waduh! Kambing dan Buah Pepaya Dinyatakan Positif Corona
Selasa, 05 Mei 2020 - 07:33 WIB
DAR ES SALAAM - Seekor kambing dan satu buah pepaya dinyatakan positif mengidap virus corona, covid-19 di Tanzania. Kedua mahluk hidup ini sebelumnya menjalani tes menggunakan alat tes Covid-19 yang diimpor dari luar negeri.
“Alat tes Covid-19 itu diimpor dari luar negeri,” tukas Presiden John Magufuli saat acara di Chato di barat laut Tanzania.
Hasil positif itupun membuat Magufuli berang dan merusak alat tes Covid-19 sebab menganggap alat tes itu mengalami kerusakan teknis. Presiden lalu memerintahkan pasukan keamanan Tanzania memeriksa kualitas alat itu. M
ereka secara acak mengambil beberapa sampel non-manusia, termasuk dari buah papaya, seekor kambing dan seekor domba, namun sampel itu diberi nama manusia dan umurnya.
Sampel-sampel itu kemudian dimasukkan laboratorium Tanzania untuk dites apakah terjangkit virus corona. Para teknisi di laboratorium itu tidak sadar dengan asal sampel tersebut.
“Sampel dari pepaya dan kambing dites positif Covid-19. Ini berarti beberapa orang yang dites positif faktanya mereka tidak terinfeksi oleh virus corona,” ungkap presiden.
Magufuli menambahkan, “Ada sesuatu yang terjadi, saya katakan sebelumnya kita tidak bisa menerima setiap bantuan yang tujuannya baik untuk bangsa ini.”
Dia meminta alat itu diinvestigasi. Tanzania mencatat 480 kasus corona dan 17 kematian. Namun tidak seperti negara Afrika lainnya, Tanzania selama beberapa hari tak memberi informsi terbaru.
Magufuli menyatakan dia telah mengirim pesawat untuk mengumpulkan obat yang disarankan Presiden Madagaskar berupa campuran herbal yang belum diakui internasional untuk tes ilmiah.
“Saya berkomunikasi dengan Madagaskar. Mereka memiliki obat. Kami akan mengirim penerbangan ke sana dan obat akan dibawa ke negara ini sehingga warga Tanzania dapat menggunakannya,” kata Magufuli.
Tingkat infeksi corona relatif rendah dibandingkan di Amerika Serikat, Asia dan Eropa. Namun di Afrika, tingkat tes sangat rendah, hanya sekitar 500 per satu juta orang.
“Alat tes Covid-19 itu diimpor dari luar negeri,” tukas Presiden John Magufuli saat acara di Chato di barat laut Tanzania.
Hasil positif itupun membuat Magufuli berang dan merusak alat tes Covid-19 sebab menganggap alat tes itu mengalami kerusakan teknis. Presiden lalu memerintahkan pasukan keamanan Tanzania memeriksa kualitas alat itu. M
ereka secara acak mengambil beberapa sampel non-manusia, termasuk dari buah papaya, seekor kambing dan seekor domba, namun sampel itu diberi nama manusia dan umurnya.
Sampel-sampel itu kemudian dimasukkan laboratorium Tanzania untuk dites apakah terjangkit virus corona. Para teknisi di laboratorium itu tidak sadar dengan asal sampel tersebut.
“Sampel dari pepaya dan kambing dites positif Covid-19. Ini berarti beberapa orang yang dites positif faktanya mereka tidak terinfeksi oleh virus corona,” ungkap presiden.
Magufuli menambahkan, “Ada sesuatu yang terjadi, saya katakan sebelumnya kita tidak bisa menerima setiap bantuan yang tujuannya baik untuk bangsa ini.”
Dia meminta alat itu diinvestigasi. Tanzania mencatat 480 kasus corona dan 17 kematian. Namun tidak seperti negara Afrika lainnya, Tanzania selama beberapa hari tak memberi informsi terbaru.
Magufuli menyatakan dia telah mengirim pesawat untuk mengumpulkan obat yang disarankan Presiden Madagaskar berupa campuran herbal yang belum diakui internasional untuk tes ilmiah.
“Saya berkomunikasi dengan Madagaskar. Mereka memiliki obat. Kami akan mengirim penerbangan ke sana dan obat akan dibawa ke negara ini sehingga warga Tanzania dapat menggunakannya,” kata Magufuli.
Tingkat infeksi corona relatif rendah dibandingkan di Amerika Serikat, Asia dan Eropa. Namun di Afrika, tingkat tes sangat rendah, hanya sekitar 500 per satu juta orang.
(sri)
tulis komentar anda