Ini Gejala Awal 2 Warga Blitar yang Tewas Usai Pesta Miras
Rabu, 23 September 2020 - 10:34 WIB
BLITAR - Lelaki berinisial MM (26) warga Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar mengalami mual, sesak nafas disertai kejang, sebelum akhirnya meninggal dunia. Tiga hari sebelumnya, yakni Jumat (18/9/2020), MM diketahui usai menenggak minuman keras ( Miras ) jenis vodka yang dioplos dengan minuman bersoda.
(Baca juga: Bocah Viral Titok dengan Nakes Pakai APD Sembuh Dari COVID-19 )
"Korban meninggal dunia Senin (21/9/2020) pagi di rumah sakit," ujar Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya. Gejala keluhan mual, sesak nafas dan kejang tersebut muncul dua hari setelah miras ditenggak. Karena tidak kunjung sembuh, keluarga akhirnya melarikan MM ke rumah sakit di Kota Blitar.
Setelah dilakukan penelusuran, MM ternyata tidak sendirian menikmati miras oplosannya. Informasi yang dihimpun, 250 ml vodka yang bercampur sekaleng teh soda tersebut dinikmati delapan orang, termasuk MM.
BS (21), peserta pesta miras yang juga warga Kanigoro, juga terserang keluhan seperti yang dirasakan MM. Mual, sesak nafas dan kejang kejang. BS juga dilarikan ke rumah sakit yang sama. Namun nyawanya juga tidak tertolong. "Korban kedua (BS) meninggal dunia sore harinya," terang Fanani.
Saat ini kedua jenazah korban masih dalam proses otopsi tim dokter forensik RS Bhayangkara. Secara medis masih akan dipastikan penyebab kematian korban yang diduga overdosis miras . (Baca juga: Pasien COVID-19 di Ponorogo Membeludak, Isolasi di Desa Diaktifkan )
Sementara aparat kepolisian langsung melakukan penyelidikan, termasuk mengamankan sejumlah barang bukti botol bekas miras . Tidak butuh waktu lama polisi berhasil mengamankan penjual miras yang juga berprofesi sebagai sopir. "Penjual miras nya seorang sopir. Diamankan untuk menjalani pemeriksaan", kata Fanani.
(Baca juga: Gubernur Ganjar Kembali Datangi Warung, Apa Ngamuk Lagi? )
Dalam pemeriksaan terhadap pedagang miras , polisi ingin memastikan dari mana miras vodka yang dijual tersebut berasal. Apakah buatan sendiri atau memang ada pemasok dari luar kota. "Kita terus mendalami penyelidikan," pungkas Fanani.
(Baca juga: Bocah Viral Titok dengan Nakes Pakai APD Sembuh Dari COVID-19 )
"Korban meninggal dunia Senin (21/9/2020) pagi di rumah sakit," ujar Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya. Gejala keluhan mual, sesak nafas dan kejang tersebut muncul dua hari setelah miras ditenggak. Karena tidak kunjung sembuh, keluarga akhirnya melarikan MM ke rumah sakit di Kota Blitar.
Setelah dilakukan penelusuran, MM ternyata tidak sendirian menikmati miras oplosannya. Informasi yang dihimpun, 250 ml vodka yang bercampur sekaleng teh soda tersebut dinikmati delapan orang, termasuk MM.
BS (21), peserta pesta miras yang juga warga Kanigoro, juga terserang keluhan seperti yang dirasakan MM. Mual, sesak nafas dan kejang kejang. BS juga dilarikan ke rumah sakit yang sama. Namun nyawanya juga tidak tertolong. "Korban kedua (BS) meninggal dunia sore harinya," terang Fanani.
Saat ini kedua jenazah korban masih dalam proses otopsi tim dokter forensik RS Bhayangkara. Secara medis masih akan dipastikan penyebab kematian korban yang diduga overdosis miras . (Baca juga: Pasien COVID-19 di Ponorogo Membeludak, Isolasi di Desa Diaktifkan )
Sementara aparat kepolisian langsung melakukan penyelidikan, termasuk mengamankan sejumlah barang bukti botol bekas miras . Tidak butuh waktu lama polisi berhasil mengamankan penjual miras yang juga berprofesi sebagai sopir. "Penjual miras nya seorang sopir. Diamankan untuk menjalani pemeriksaan", kata Fanani.
(Baca juga: Gubernur Ganjar Kembali Datangi Warung, Apa Ngamuk Lagi? )
Dalam pemeriksaan terhadap pedagang miras , polisi ingin memastikan dari mana miras vodka yang dijual tersebut berasal. Apakah buatan sendiri atau memang ada pemasok dari luar kota. "Kita terus mendalami penyelidikan," pungkas Fanani.
(eyt)
tulis komentar anda