Kembali Bergeliat, Indah Karya Ekspor Limbah Kayu ke Korea dan Kanada
Minggu, 20 September 2020 - 14:36 WIB
Sayangnya, tidak ada nilai tambah dari limbah kayu tersebut. Akhirnya, dilakukan study pengelolaan limbah plywood menjadi wood pellet yang mempunyai nilai tambah yang cukup tinggi dan bisa diekspor.
"Saat ini, langkah untuk rencana tersebut sedang disiapkan dimana pabrik wood pellet yang berkapasitas 2500 MT (metrik ton)/bulan yang berlokasi di kawasan industri Bondowoso sedang melakukan pembenahan dan melakukan peng-install-an mesin-mesin produksi, agar bulan depan diharapkan dapat dilakukan uji produksi (commissioning)," paparnya.
Adapun ekspor wood pellet tersebut direncanakan diarahkan ke pasar yang saat ini tersedia, yakni Kanada dan Korea. Namun, kata Nel, tidak menutup kemungkinan ekspor wood pellet diarahkan ke negara lainnya.
"Pangsa pasar wood pellet ini cukup terbuka, sudah banyak peminat yang menyampaikannya pada kami. Namun, kalau kita kaitkan dengan program pemerintah, kita lebih memilih ekspor," katanya.
Nel menambahkan, ekspor perdana wood pellet ditargetkan dilakukan akhir Oktober 2020 dengan jumlah 1-2 kontainer ke negara tujuan.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala. Kami persiapkan saat ini, termasuk pengujian standar kalori yang dihasilkan itu pun sudah lolos," imbuhnya.
Lebih lanjut Nel mengatakan, dalam upaya yang berkelanjutan, dalam waktu dekat atau Oktober 2020, Indah Karya juga akan kembali melanjutkan penyelesaian wind turbine yang berlokasi di kawasan industri Bondowoso Indah Plywood (BIP).
Pengoperasian wind turbine segera dilakukan agar BIP terintegrasi menjadi kawasan industri yang membentuk rantai pasok (supply chain), khususnya terkait supply energy bagi pabrik-pabrik yang dimiliki perusahaan. (Baca juga: Bogor Zona Merah, Bima Arya Gencar Sidak Warga)
Sehingga, ke depan, kawasan industri BIP menjadi kawasan yang berwawasan lingkungan dan mengusung konsep ramah lingkungan dan energi. (Baca juga: Sandang Gelar Duta Milenial, Lord Atep Hibahkan Tenaga-Pikiran untuk Kabupaten Bandung)
"Kami mengharapkan doa, dukungan, serta kesabaran semua pihak, agar mampu menyelesaikan seluruh kewajiban-kewajiban dan tugas-tugas yang tertunda akibat wabah COVID-19 yang melanda bangsa ini. Semangat dam optimisme tetap menjadi bekal kami dalam melakukan sesuatu," tandasnya.
"Saat ini, langkah untuk rencana tersebut sedang disiapkan dimana pabrik wood pellet yang berkapasitas 2500 MT (metrik ton)/bulan yang berlokasi di kawasan industri Bondowoso sedang melakukan pembenahan dan melakukan peng-install-an mesin-mesin produksi, agar bulan depan diharapkan dapat dilakukan uji produksi (commissioning)," paparnya.
Adapun ekspor wood pellet tersebut direncanakan diarahkan ke pasar yang saat ini tersedia, yakni Kanada dan Korea. Namun, kata Nel, tidak menutup kemungkinan ekspor wood pellet diarahkan ke negara lainnya.
"Pangsa pasar wood pellet ini cukup terbuka, sudah banyak peminat yang menyampaikannya pada kami. Namun, kalau kita kaitkan dengan program pemerintah, kita lebih memilih ekspor," katanya.
Nel menambahkan, ekspor perdana wood pellet ditargetkan dilakukan akhir Oktober 2020 dengan jumlah 1-2 kontainer ke negara tujuan.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala. Kami persiapkan saat ini, termasuk pengujian standar kalori yang dihasilkan itu pun sudah lolos," imbuhnya.
Lebih lanjut Nel mengatakan, dalam upaya yang berkelanjutan, dalam waktu dekat atau Oktober 2020, Indah Karya juga akan kembali melanjutkan penyelesaian wind turbine yang berlokasi di kawasan industri Bondowoso Indah Plywood (BIP).
Pengoperasian wind turbine segera dilakukan agar BIP terintegrasi menjadi kawasan industri yang membentuk rantai pasok (supply chain), khususnya terkait supply energy bagi pabrik-pabrik yang dimiliki perusahaan. (Baca juga: Bogor Zona Merah, Bima Arya Gencar Sidak Warga)
Sehingga, ke depan, kawasan industri BIP menjadi kawasan yang berwawasan lingkungan dan mengusung konsep ramah lingkungan dan energi. (Baca juga: Sandang Gelar Duta Milenial, Lord Atep Hibahkan Tenaga-Pikiran untuk Kabupaten Bandung)
"Kami mengharapkan doa, dukungan, serta kesabaran semua pihak, agar mampu menyelesaikan seluruh kewajiban-kewajiban dan tugas-tugas yang tertunda akibat wabah COVID-19 yang melanda bangsa ini. Semangat dam optimisme tetap menjadi bekal kami dalam melakukan sesuatu," tandasnya.
tulis komentar anda