Siswa SD Tewas Tertimbun Longsor di Sorong, BNPB Imbau Pemda Lakukan Mitigasi Bencana
Sabtu, 19 September 2020 - 14:39 WIB
SORONG - Seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana tanah longsor terjadi di Kelurahan Remu Selatan, Kecamatan Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat .
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (19/9/2020), kronologi peristiwa bencana tanah longsor itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (18/9/2020) sekitar pukul 16.45 WIT.
Selain itu, longsor tersebut juga dipicu oleh kondisi struktur tanah yang labil. Kerugian materiil akibat longsor satu rumah dengan kondisi rusak berat. (BACA JUGA: Tragis, Bocah Kelas VI SD Tewas Tertimbun Longsor di Kota Sorong )
"Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong telah melakukan kaji cepat, membantu proses evakuasi bersama warga setempat dan berkoordinasi dengan instansi terkait," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati. (BACA JUGA: Orang Gila Tertimbun Longsor di Nagreg, Tim SAR Lakukan Pencarian )
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ujar Raditya, wilayah Papua Barat masih berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga Minggu (20/9/2020). (BACA JUGA: Miris, Oknum Polisi Diduga Setubuhi Paksa Gadis Pelanggar Lalu Lintas )
Selain Papua Barat, wilayah lain di Indonesia yang memiliki potensi cuaca yang sama meliputi Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
"Melihat ada dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana," ujar Raditya.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (19/9/2020), kronologi peristiwa bencana tanah longsor itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (18/9/2020) sekitar pukul 16.45 WIT.
Selain itu, longsor tersebut juga dipicu oleh kondisi struktur tanah yang labil. Kerugian materiil akibat longsor satu rumah dengan kondisi rusak berat. (BACA JUGA: Tragis, Bocah Kelas VI SD Tewas Tertimbun Longsor di Kota Sorong )
"Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong telah melakukan kaji cepat, membantu proses evakuasi bersama warga setempat dan berkoordinasi dengan instansi terkait," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati. (BACA JUGA: Orang Gila Tertimbun Longsor di Nagreg, Tim SAR Lakukan Pencarian )
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ujar Raditya, wilayah Papua Barat masih berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga Minggu (20/9/2020). (BACA JUGA: Miris, Oknum Polisi Diduga Setubuhi Paksa Gadis Pelanggar Lalu Lintas )
Selain Papua Barat, wilayah lain di Indonesia yang memiliki potensi cuaca yang sama meliputi Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
"Melihat ada dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana," ujar Raditya.
(awd)
tulis komentar anda