Seluruh Sekolah di Sulsel Diminta Mulai Persiapkan Protokol Kesehatan
Rabu, 16 September 2020 - 05:42 WIB
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel meminta sekolah mulai mempersiapkan fasilitas pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 meski pembelajaran tatap muka belum diberlakukan. Baca : Belum Ada Sekolah yang Ajukan Permohonan Pembelajaran Tatap Muka ke Disdik
Kepala Disdik Sulsel, Muhammad Jufri mengaku, langkah ini perlu dilakukan agar tiap sekolah lebih siap jika aturan masa belajar di rumah dicabut sewaktu-waktu. "Jika sekiranya sewaktu-waktu keputusan itu berubah maka sekolah dinyatakan untik harus siap. Ini saya sampaikan dalam setiap kunjungan saya ke tiap sekolah," tukas Jufri di kantornya, kemarin.
Penyiapan protokol kesehatan itu, lanjut Jufri, merujuk pada kriteria yang sudah ditetapkan pusat dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang pembukaan sekolah. "Jadi kita sudah imbau sekolah menyiapkan, menata setting kelas sesuai kebijakan surat keputusan bersama empat menteri. Misalnya bangku di kelas ada 30, tapi akhirnya jadi 15 saja di ruangan. Terus ada westafel di kelas, untuk cuci tangan handsanitezer," jelasnya.
Diketahui, masa belajar di rumah pada satuan pendidikan di Sulsel kembali diperpanjang. Dalam surat edaran bernomor: 443.2/5637/Disdik itu masa belajar di rumah untuk semua jenjang pendidikan di Sulsel kembali diperpanjang mulai tanggal 7 hingga 19 September mendatang. Baca Juga : Pemprov Gorontalo Belajar Pengelolaan Wisata Duta COVID-19 Sulsel
Hanya saja, aturan ini bersifat fleksibel sebagaimana yang ditekankan dalam edaran itu. Artinya, masa belajar di rumah mengikuti situasi, kondisi, dan kesiapan daerah untuk kemudian bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
Tiap sekolah juga diberi kesempatan mengusulkan memulai sendiri pembelajaran tatap muka ke Disdik Sulsel . Jika merasa sudah siap dengan menjamin pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. "Jika bisa dipenuhi dan sekolah yakin tidak akan menimbulkan klaster COVID-19 baru, dipersilahakan mengajukan permohonan dan disdik akan lakukan verifikasi. Hasil verifikasi akan menjawab apakah akan diberi izin atau tidak. Tapi sampai hari ini belum ada sekolah yang mengajukan permohonan," jelas Jufri.
Jufri menambahkan, pihaknya pun sudah mengimbau tiap sekolah melalui cabang dinas untuk tetap menekankan pentingnya protokol kesehatan. Edukasi ini disisipkan dalam tiap materi pembelajaran melalui daring atau online yang disampaikan guru kepada siswa.
Ada tiga poin yang ditekankan dalam imbauan Disdik Sulsel itu. Diantaranya, tetap mendisiplinkan guru dan siswa memakai masker, kemudian melakukan edukasi secara terus menerus terkait protokol kesehatan. Selain itu edukasi untuk tetap menjaga serta meningkatkan imunitas tubuh dengan aktif berolahraga dan makan-makanan bergizi.
"Ini tiga poin yang saya sampaikan ke cabang dinas untuk disosialisasikan ke masing-masing ke kepala sekolah. Untuk disampaikan secara berkala saat pembelajaran daring dilakukan," pungkasnya. Baca Lagi : Masa Belajar di Rumah Diperpanjang Hingga 19 September
Kepala Disdik Sulsel, Muhammad Jufri mengaku, langkah ini perlu dilakukan agar tiap sekolah lebih siap jika aturan masa belajar di rumah dicabut sewaktu-waktu. "Jika sekiranya sewaktu-waktu keputusan itu berubah maka sekolah dinyatakan untik harus siap. Ini saya sampaikan dalam setiap kunjungan saya ke tiap sekolah," tukas Jufri di kantornya, kemarin.
Penyiapan protokol kesehatan itu, lanjut Jufri, merujuk pada kriteria yang sudah ditetapkan pusat dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang pembukaan sekolah. "Jadi kita sudah imbau sekolah menyiapkan, menata setting kelas sesuai kebijakan surat keputusan bersama empat menteri. Misalnya bangku di kelas ada 30, tapi akhirnya jadi 15 saja di ruangan. Terus ada westafel di kelas, untuk cuci tangan handsanitezer," jelasnya.
Diketahui, masa belajar di rumah pada satuan pendidikan di Sulsel kembali diperpanjang. Dalam surat edaran bernomor: 443.2/5637/Disdik itu masa belajar di rumah untuk semua jenjang pendidikan di Sulsel kembali diperpanjang mulai tanggal 7 hingga 19 September mendatang. Baca Juga : Pemprov Gorontalo Belajar Pengelolaan Wisata Duta COVID-19 Sulsel
Hanya saja, aturan ini bersifat fleksibel sebagaimana yang ditekankan dalam edaran itu. Artinya, masa belajar di rumah mengikuti situasi, kondisi, dan kesiapan daerah untuk kemudian bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
Tiap sekolah juga diberi kesempatan mengusulkan memulai sendiri pembelajaran tatap muka ke Disdik Sulsel . Jika merasa sudah siap dengan menjamin pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. "Jika bisa dipenuhi dan sekolah yakin tidak akan menimbulkan klaster COVID-19 baru, dipersilahakan mengajukan permohonan dan disdik akan lakukan verifikasi. Hasil verifikasi akan menjawab apakah akan diberi izin atau tidak. Tapi sampai hari ini belum ada sekolah yang mengajukan permohonan," jelas Jufri.
Jufri menambahkan, pihaknya pun sudah mengimbau tiap sekolah melalui cabang dinas untuk tetap menekankan pentingnya protokol kesehatan. Edukasi ini disisipkan dalam tiap materi pembelajaran melalui daring atau online yang disampaikan guru kepada siswa.
Ada tiga poin yang ditekankan dalam imbauan Disdik Sulsel itu. Diantaranya, tetap mendisiplinkan guru dan siswa memakai masker, kemudian melakukan edukasi secara terus menerus terkait protokol kesehatan. Selain itu edukasi untuk tetap menjaga serta meningkatkan imunitas tubuh dengan aktif berolahraga dan makan-makanan bergizi.
"Ini tiga poin yang saya sampaikan ke cabang dinas untuk disosialisasikan ke masing-masing ke kepala sekolah. Untuk disampaikan secara berkala saat pembelajaran daring dilakukan," pungkasnya. Baca Lagi : Masa Belajar di Rumah Diperpanjang Hingga 19 September
(sri)
tulis komentar anda