Mulyadi-Ali Mukhni Tampilkan Sosok Ulama dan Umara Harapan Umat
Kamis, 03 September 2020 - 18:50 WIB
PESISIR SELATAN - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mulyadi-Ali Mukhi (Mualim) diharapkan ulama bisa memimpin Ranah Minang ke depan. Tokoh ulama menilai duet Mualim ini sebagai pasangan ideal yang menggabung figur nasionalis dan religius yang mewakili ulama dan umara.
Penilaian itu diungkapkan oleh tokoh agama/ulama Pesisir Selatan, Buya Asli Sa'an yang mengungkapkan, duet Mualim sudah lama dia inginkan. Duet ini juga diinginkan oleh masyarakat. (Baca juga: Heroik, Provos TNI Selamatkan Nyawa Putri yang Terkapar Bersimbah Darah)
Buya Asli Sa'an bersyukur Mulyadi akhirnya bisa menggandeng Ali Mukhni di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2020. Dia optimistis pasangan Mualim mendapat tempat di hati masyarakat Sumbar. "Memang bagus. Kemarin itu memang ini (Mulyadi dan Ali Mukhni) yang diharapkan. Dari saya menginginkan seperti ini," kata Buya Asli Saan dalam keterangan tertulis, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Diejek Tak Bisa Ereksi, Mama Nun Cabuli Siswa SD di Semarang)
Dia beralasan, pasangan Mualim merupakan pasangan dengan tipe yang sama yakni pekerja. Sedangkan dari segi partai saling melengkapi, ada nasionalis dari Partai Demokrat dan partai berbasis Islam dari PAN.
Dia menambahkan, Mulyadi punya visi dan pemikiran untuk kemajuan Sumbar dan itu telah terbukti. Sedangkan Ali Mukhni tipe pekerja lapangan yang banyak menghasilkan pembangunan bagi masyarakat Padang Pariaman.
"Pak Mulyadi itu orangnya punya konsep, punya visi yang bagus. Ali Mukhni bagus dalam pembangunan, seberapa banyak pembangun proyek besar-besar di Padang Pariaman, kalah yang lain," ujarnya.
Hal lain, dia menyampaikan, Ali Mukhni sebagai pasangan Mulyadi merupakan figur yang religius. Namun jarang terpublikasi kepada masyarakat. "Kalau (Ali Mukhni) religius itu, orang banyak enggak tahu. dia ini umpamanya magrib, dia belum terima tamu, zikirnya panjang. Dan di samping kantor dibikin masjid biar dekat ke tempat ibadah," ungkapnya.
Dia yakin, perpaduan Mualim bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat. Terutama bagi para ulama, karena keduanya juga dekat dengan ulama.
Sementara itu, Mulyadi mengatakan bahwa ke depan peran alim ulama harus lebih jelas di pemerintahan. Hal itu disebabkan oleh, pemerintah terkadang tidak semua hal di tengah masyarakat bisa terangkum dengan baik karena birokrasinya.
"Semua pihak harus terlibat untuk berkontribusi memajukan Sumbar, dari masyarakat, wakil rakyat hingga jajaran pemerintah harus bersatu berjuang bersama untuk memajukan daerah kita," tandasnya.
Penilaian itu diungkapkan oleh tokoh agama/ulama Pesisir Selatan, Buya Asli Sa'an yang mengungkapkan, duet Mualim sudah lama dia inginkan. Duet ini juga diinginkan oleh masyarakat. (Baca juga: Heroik, Provos TNI Selamatkan Nyawa Putri yang Terkapar Bersimbah Darah)
Buya Asli Sa'an bersyukur Mulyadi akhirnya bisa menggandeng Ali Mukhni di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2020. Dia optimistis pasangan Mualim mendapat tempat di hati masyarakat Sumbar. "Memang bagus. Kemarin itu memang ini (Mulyadi dan Ali Mukhni) yang diharapkan. Dari saya menginginkan seperti ini," kata Buya Asli Saan dalam keterangan tertulis, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Diejek Tak Bisa Ereksi, Mama Nun Cabuli Siswa SD di Semarang)
Dia beralasan, pasangan Mualim merupakan pasangan dengan tipe yang sama yakni pekerja. Sedangkan dari segi partai saling melengkapi, ada nasionalis dari Partai Demokrat dan partai berbasis Islam dari PAN.
Dia menambahkan, Mulyadi punya visi dan pemikiran untuk kemajuan Sumbar dan itu telah terbukti. Sedangkan Ali Mukhni tipe pekerja lapangan yang banyak menghasilkan pembangunan bagi masyarakat Padang Pariaman.
"Pak Mulyadi itu orangnya punya konsep, punya visi yang bagus. Ali Mukhni bagus dalam pembangunan, seberapa banyak pembangun proyek besar-besar di Padang Pariaman, kalah yang lain," ujarnya.
Hal lain, dia menyampaikan, Ali Mukhni sebagai pasangan Mulyadi merupakan figur yang religius. Namun jarang terpublikasi kepada masyarakat. "Kalau (Ali Mukhni) religius itu, orang banyak enggak tahu. dia ini umpamanya magrib, dia belum terima tamu, zikirnya panjang. Dan di samping kantor dibikin masjid biar dekat ke tempat ibadah," ungkapnya.
Dia yakin, perpaduan Mualim bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat. Terutama bagi para ulama, karena keduanya juga dekat dengan ulama.
Sementara itu, Mulyadi mengatakan bahwa ke depan peran alim ulama harus lebih jelas di pemerintahan. Hal itu disebabkan oleh, pemerintah terkadang tidak semua hal di tengah masyarakat bisa terangkum dengan baik karena birokrasinya.
"Semua pihak harus terlibat untuk berkontribusi memajukan Sumbar, dari masyarakat, wakil rakyat hingga jajaran pemerintah harus bersatu berjuang bersama untuk memajukan daerah kita," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda