Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Banten: Warga Antre, Keliling Wilayah, hingga Terpaksa Pakai Kayu Bakar

Senin, 03 Februari 2025 - 07:19 WIB
Tabung gas 3 kg kosong menumpuk di pangkalan wilayah Serang, Banten, Minggu (2/2/2025). Kelangkaan gas elpiji dirasakan masyarakat sejak dua pekan terakhir. FOTO/MAHESA APRIANDI
SERANG - Kelangkaan gas elpiji tabung ukuran 3 kilogram juga terjadi sejumlah wilayah di Provinsi Banten. Masyarakat harus berkeliling mencari gas tabung melon tapi pangkalan, agen, dan warung-warung kehabisan stok.

Seperti terjadi di Kotabumi, Kecamatan Pasarkemis. Antrean panjang terlihat di salah satu agen gas elpiji 3 kilogram bersubsidi. Warga yang membutuhkan gas harus menunggu lama, sementara pasokan terbatas.

Beberapa warga bahkan harus berkeliling ke berbagai tempat untuk mencari gas elpiji bersubsidi, namun banyak pangkalan yang kehabisan stok. Meskipun ada beberapa agen yang masih memiliki gas elpiji, mereka menerapkan pembatasan pembelian bagi konsumen.

Ida, salah satu warga Kotabumi, mengungkapkan kesulitannya dalam mendapatkan gas elpiji. Ia sudah mengunjungi lima lokasi berbeda, namun belum juga mendapatkan tabung gas yang dibutuhkan untuk keperluan memasak di rumah.



"Sudah cari sampai jembatan, Kotabumi, Mauk, nggak ada. Buat masak, kan kalau tidak ada gas, tidak bisa masak, muter dari pagi jam 6, udah keliling-keliling dari Mauk, Kronjo. Kita masak air pakai apa, pakai gas," katanya, Minggu (2/2/2025).

Warga berharap pemerintah pusat maupun daerah segera mengambil tindakan untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji ini. Sementara itu, sejumlah agen penjual gas elpiji bersubsidi terpantau kehabisan stok.

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tidak hanya terjadi di Kabupaten Tangerang, tetapi juga di sejumlah daerah di Provinsi Banten. Di Kabupaten Lebak dan Serang, gas elpiji 3 kilogram mulai sulit didapatkan dalam dua pekan terakhir akibat minimnya pasokan dari Pertamina.

Kondisi ini menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan gas bersubsidi yang sebelumnya disediakan pemerintah untuk membantu kalangan menengah ke bawah.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content