Angka COVID-19 Terkecil Se-Jatim, Begini Penjelasan Bupati Madiun

Rabu, 02 September 2020 - 16:25 WIB
Bupati Madiun, Ahmad Dawami menjelaskan, rendahnya warga Kabupaten Madiun yang terkonfirmasi COVID-19 se-Jatim karena tingginya peran serta masyarakat. Foto/iNews TV/Arif Wahyu Efendi
MADIUN - Jumlah warga terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Madiun menjadi yang terkecil se-Jatim dalam sepekan terakhir. Sesuai data yang dirilis Dinas Kominfo Pemprov Jatim melalui akun twitter @KominfoJatim, diketahui total pasien positif COVID-19 di Kabupaten Madiun mencapai 78 orang. (Baca juga: Terungkap, Senpi Eks Kepala BPN Denpasar untuk Bunuh Diri Tak Terdaftar)

Jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Madiun tersebut juga lebih kecil di bandingkan daerah tetangganya di wilayah Jatim bagian barat, seperti Kota Madiun84 kasus, dan disusul Pacitan dan Ngawi masing masing 84 dan 85 Kasus. (Baca juga: Pistol Eks Kepala BPN Denpasar Lolos Masuk Kejati Bali Tanpa Pemeriksaan)



Dari 78 kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten yang dijuluki Kampung Pesilat tersebut, 60 di antaranya sudah sembuh, 9 menjalani perawatan di rumah sakit, 5 orang isolasi mandiri dan 4 orang meninggal dunia.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami menjelaskan, rendahnya warga Kabupaten Madiun yang terkonfirmasi COVID-19 se-Jatim karena tingginya peran serta masyarakat dalam memeranginya bersama sama pemerintah daerah, TNI Polri, dan tokoh agama.

"Alhamdulillah, Kabupaten Madiun tercatat sebagai daerah dengan angka terkecil positif COVID-19 se-Jatim. Ini semua bukan hanya peran pemerintah daerah bersama Forkopimda, tetapi juga karena tingginya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga angka penularannya bisa diminimalisir," ujarnya Rabu sore (02/ 09/2020)



Meski jumlah warga Kabupaten Madiun yang positif COVID-19 terkecil se-Jatim, Ahmad Dawami mewanti-wanti warganya agar tidak lengah, apalagi muncul euforia berlebihan. Pihaknya mengimbau warga agar tetap melaksanakan protokol kesehatan, mulai mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak dalam interaksi sosial.

"Meski di Kabupaten Madiun terkecil se-Jawa Timur masyarakat tidak boleh lengah dan harus tetap waspada. Apalagi ada euforia berlebihan dan menganggap COVID-19 ini sudah hilang sehingga abai akan protokol kesehatan, itu tidak boleh dan jangan sampai terjadi. Alasannya karena belum bisa dipastikan kapan wabah ini akan berakhir, sehingga protokol kesehatan tetap menjadi kebutuhan bagi warga, bukan lagi imbauan atau perintah," tegasnya.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content