Pastikan Ternak Layak Dijual, Pj. Gubernur Adhy Tinjau Pasar Hewan Kota Probolinggo
Kamis, 16 Januari 2025 - 15:06 WIB
JAKARTA - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau proses jual beli hewan ternak khususnya sapi di Pasar Hewan yang ada di Kelurahan Jrebeg Kidul, Kota Probolinggo, Selasa (14/1/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kelayakan setiap hewan ternak yang dijual di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Setibanya di pasar hewan, Pj. Gubernur Adhy yang didampingi Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono langsung meninjau alur keluar masuk kendaraan yang membawa hewan ternak sapi. Tampak petugas yang menggunakan APD langsung menyemprotkan disinfektan pada setiap kendaraan yang akan masuk ke pasar tersebut.
Setelah itu, Pj. Gubernur Adhy turut meninjau proses vaksinasi PMK dan pemberian obat kepada sejumlah sapi di pasar hewan. Ia juga sempat membagikan vitamin kepada para peternak. Dia mengatakan, kelayakan setiap hewan ternak yang dipasarkan penting dilakukan untuk memastikan bahwa perekonomian Jawa Timur harus tetap stabil di tengah maraknya wabah PMK.
"Ini salah satu pasar hewan yang saya monitor langsung untuk melihat bagaimana kondisinya terkait meningkatnya wabah penyakit PMK. Yang tadi kita sepakati dengan para penjual adalah ekonomi harus tetap stabil, kita tidak menutup pasar hewan ini," ujarnya.
Adhy pun mengingatkan kepada seluruh pihak, baik pengelola pasar hewan maupun penjual, untuk bersama-sama menjaga sterilisasi ternak dari PMK. Ia mengimbau agar peternak yang mempunyai sapi dengan gejala PMK, untuk tidak dibawa ke pasar hewan, karena berpotensi besar menularkan kepada hewan ternak yang lain.
"Kemudian bagi sapi yang sakit jangan dibawa ke pasar. Selesaikan dulu, diobati, kasih vitamin, baru bawa ke sini. Jadi ini memang salah satu langkah untuk mengantisipasi menjangkitnya PMK di tempat-tempat seperti ini," kata Adhy.
Selain itu, Adhy juga menyampaikan terkait vaksin PMK akan terus disalurkan kepada peternak. Ketersediaan vaksin PMK pada Januari 2025 sebanyak 12.500 dosis dari bantuan Kementerian Pertanian. Melihat kebutuhan yang banyak, akhir Januari nanti, Pemerintah Provinsi Jatim akan mengalokasikan 320.000 dosis vaksin PMK.
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kelayakan setiap hewan ternak yang dijual di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Setibanya di pasar hewan, Pj. Gubernur Adhy yang didampingi Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono langsung meninjau alur keluar masuk kendaraan yang membawa hewan ternak sapi. Tampak petugas yang menggunakan APD langsung menyemprotkan disinfektan pada setiap kendaraan yang akan masuk ke pasar tersebut.
Setelah itu, Pj. Gubernur Adhy turut meninjau proses vaksinasi PMK dan pemberian obat kepada sejumlah sapi di pasar hewan. Ia juga sempat membagikan vitamin kepada para peternak. Dia mengatakan, kelayakan setiap hewan ternak yang dipasarkan penting dilakukan untuk memastikan bahwa perekonomian Jawa Timur harus tetap stabil di tengah maraknya wabah PMK.
"Ini salah satu pasar hewan yang saya monitor langsung untuk melihat bagaimana kondisinya terkait meningkatnya wabah penyakit PMK. Yang tadi kita sepakati dengan para penjual adalah ekonomi harus tetap stabil, kita tidak menutup pasar hewan ini," ujarnya.
Adhy pun mengingatkan kepada seluruh pihak, baik pengelola pasar hewan maupun penjual, untuk bersama-sama menjaga sterilisasi ternak dari PMK. Ia mengimbau agar peternak yang mempunyai sapi dengan gejala PMK, untuk tidak dibawa ke pasar hewan, karena berpotensi besar menularkan kepada hewan ternak yang lain.
"Kemudian bagi sapi yang sakit jangan dibawa ke pasar. Selesaikan dulu, diobati, kasih vitamin, baru bawa ke sini. Jadi ini memang salah satu langkah untuk mengantisipasi menjangkitnya PMK di tempat-tempat seperti ini," kata Adhy.
Selain itu, Adhy juga menyampaikan terkait vaksin PMK akan terus disalurkan kepada peternak. Ketersediaan vaksin PMK pada Januari 2025 sebanyak 12.500 dosis dari bantuan Kementerian Pertanian. Melihat kebutuhan yang banyak, akhir Januari nanti, Pemerintah Provinsi Jatim akan mengalokasikan 320.000 dosis vaksin PMK.
Lihat Juga :
tulis komentar anda