Petani di Sampang Tewas Disambar Petir saat Menanam Padi di Sawah
Jum'at, 27 Desember 2024 - 10:59 WIB
Petani di Desa Madupat, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura Zamrawi tewas disambar petir saat menanam padi di sawah. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
SAMPANG - Petani di Desa Madupat, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang , Madura Zamrawi tewas disambar petir saat menanam padi di sawah. Pria berusia 55 tahun meninggal dunia di lokasi.
Jenazah digotong warga ke kediamannya. Kapolsek Camplong Iptu Bambang Budiyanto menjelaskan, saat itu Zamrawi bersama istrinya, Hamidah tengah menanam padi di sawah miliknya.
Ketika keduanya sedang menancapkan bibit padi ke tanah, tiba-tiba terdengar suara petir yang disusul dengan kepanikan Hamidah karena melihat suaminya seketika tersungkur ke sawah. Setelah itu, memanggil tetangganya yang kebetulan juga berada di sawah sekitar untuk meminta bantuan.
Berselang beberapa menit warga lainnya turut berdatangan. “Korban dinyatakan meninggal di lokasi, istri korban menolak untuk membawa suaminya ke Puskesmas,” katanya, Kamis (26/12/2024).
Dia menuturkan, kondisi korban saat itu tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Maka itu, istri bersama keluarga besar korban menolak untuk dilakukan tindakan medis termasuk, visum et repertum.
“Istri korban dan keluarga besar menerima kejadian tersebut. Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses penguburan,” pungkasnya.
Jenazah digotong warga ke kediamannya. Kapolsek Camplong Iptu Bambang Budiyanto menjelaskan, saat itu Zamrawi bersama istrinya, Hamidah tengah menanam padi di sawah miliknya.
Ketika keduanya sedang menancapkan bibit padi ke tanah, tiba-tiba terdengar suara petir yang disusul dengan kepanikan Hamidah karena melihat suaminya seketika tersungkur ke sawah. Setelah itu, memanggil tetangganya yang kebetulan juga berada di sawah sekitar untuk meminta bantuan.
Berselang beberapa menit warga lainnya turut berdatangan. “Korban dinyatakan meninggal di lokasi, istri korban menolak untuk membawa suaminya ke Puskesmas,” katanya, Kamis (26/12/2024).
Dia menuturkan, kondisi korban saat itu tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Maka itu, istri bersama keluarga besar korban menolak untuk dilakukan tindakan medis termasuk, visum et repertum.
“Istri korban dan keluarga besar menerima kejadian tersebut. Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses penguburan,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda