Pemkot Nilai Gubernur Keliru Tuding Penanganan COVID-19 PT HMS Lambat
Sabtu, 02 Mei 2020 - 20:09 WIB
“Saat itu puskesmas melakukan tracing dan ditemukan terdapat data kontak erat dengan karyawan. Begitu tahu satu orang sakit langsung kami cari siapa orang dalam pemantauan (ODP) mana dan pasien dengan pengawasan (PDP)nya,” kata Febria.
Febria menyebut, setelah dilakukan rapid tes, dari 506 karyawan ditemukan 123 karyawan yang hasilnya positif. Kemudian, PT HM Sampoerna melakukan tes lanjutan. Yakni swab tes pada Jumat (1/5/2020) kemarin, yang dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dengan kuota sebanyak 48 karyawan. Dari 48 tersebut yang terkonfirmasi sebanyak 30 orang positif.
“Kami pun minta Sampoerna yang melakukan isolasi karyawannya di suatu hotel sehingga tidak tertular dengan yang lain,” kata dia.
Tidak berhenti sampai di situ, Kepala Dinkes Kota Surabaya ini juga memastikan, hingga saat ini pemkot melalui puskesmas terus memantau perkembangan pasien, baik yang isolasi mandiri di rumah maupun di hotel dan memberikan berbagai intervensi.
“Jadi tidak benar kalau kami terlambat dalam penanganan COVID-19. Kami pun mencarikan tempat tidur mereka yang positif dan sudah dapat seratus untuk karyawan Sampoerna. Juga memantau sekitar 200 orang keluarga karyawan,” kata dia.
Febria menyebut, setelah dilakukan rapid tes, dari 506 karyawan ditemukan 123 karyawan yang hasilnya positif. Kemudian, PT HM Sampoerna melakukan tes lanjutan. Yakni swab tes pada Jumat (1/5/2020) kemarin, yang dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dengan kuota sebanyak 48 karyawan. Dari 48 tersebut yang terkonfirmasi sebanyak 30 orang positif.
“Kami pun minta Sampoerna yang melakukan isolasi karyawannya di suatu hotel sehingga tidak tertular dengan yang lain,” kata dia.
Tidak berhenti sampai di situ, Kepala Dinkes Kota Surabaya ini juga memastikan, hingga saat ini pemkot melalui puskesmas terus memantau perkembangan pasien, baik yang isolasi mandiri di rumah maupun di hotel dan memberikan berbagai intervensi.
“Jadi tidak benar kalau kami terlambat dalam penanganan COVID-19. Kami pun mencarikan tempat tidur mereka yang positif dan sudah dapat seratus untuk karyawan Sampoerna. Juga memantau sekitar 200 orang keluarga karyawan,” kata dia.
(nth)
Lihat Juga :
tulis komentar anda