Garda Bangsa Minta Ridwan Kamil Bentuk Program Padat Karya Lingkungan

Senin, 31 Agustus 2020 - 21:02 WIB
Ketua Garda Bangsa Jabar, Heri Kurniawan. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
BANDUNG - Organisasi masyarakat dan politik, Garda Bangsa Jawa Barat meminta Gubernur Jabar, Ridwan Kamil membentuk program padat karya di bidang lingkungan di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Ketua Garda Bangsa Jabar, Heri Kurniawan menilai, selain untuk mengedukasi dan mengembalikan fungsi lingkungan hidup, program padat karya di bidang lingkungan juga sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi yang kini tengah dilakukan Pemprov Jabar.(Baca: Tuah Jasa Kurir, Penghubung Ekonomi Indonesia )

"Dari mulai padat karya kebersihan sampai padat karya penghijauan. Selain untuk membuka lapangan pekerjaan secara cepat, meningkatkan daya beli dan aktivitas ekonomi masyarakat kecil, juga untuk mengedukasi dan mengembalikan fungsi sungai sebagai urat nadi kehidupan," ujar Heri dalam kegiatan Soft Launching Kantor Garda Bangsa Jabar, Jalan Suryalaya Nomor 57, Kota Bandung , Senin (31/8/2020).



Pihaknya yakin, program padat karya lingkungan akan memberikan efek yang baik bagi kehidupan manusia, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, sosial hingga kelestarian lingkungan hidup. Dia pun berharap, program padat karya lingkungan yang diusulkannya dapat menciptakan kembali masyarakat yang silih asah, silih asih, silih asuh.

"Alam kajaga, rakyat bagja, nu usaha aya kaboga (alam terjaga, rakyat bahagia, yang bekerja sejahtera) sesuai dengan visi Jabar Juara Lahir Bathin," tegasnya. (Baca: Ini Program-Program Ridwan Kamil untuk Membangun Desa )

Dia juga mengatakan, jika program tersebut dikelola warga hingga lingkungan hidup berubah menjadi nyaman karena banyaknya pohon yang ditanam dan dirawat warga, aliran sungai terjaga bersih, maka alam Jabar akan dirasakan manfaatnya untuk kehidupan warga, khususnya di era new normal saat ini.

"Inilah kebijakan yang sesuai dengan misi politik Garda Bangsa sebagai pengamalan Islam rahmatanlilalamin melalui kebijakan Bapak Gubernur Ridwan Kamil yang kami dukung terus untuk berperan dalam mengemban amanah pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," papar Heri.

Lebih jauh Heri mengatakan, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak sekaligus sebagai daerah penyangga ibu kota, Jabar mengalami berbagai masalah akibat pandemi COVID-19. Selain sedang berusaha menangani penyebaran COVID-19, Jabar juga telah mengalami kontraksi ekonomi yang mencapai minus 5,98.

"Sehingga, jika tidak ada penanganan yang tepat, efektif, dan efisen, maka bukan tidak mungkin Jawa Barat akan mengalami resesi atau bahkan depresi ekonomi," katanya. (Baca: Jabar Kembali Rekrut 330 Milenial Jadi Patriot Desa 2020 )

Selain masalah kesehatan, ekonomi, dan sosial, tambah Heri, Jabar juga masih memiliki pekerjaan rumah, yakni kerusakan lingkungan yang belum terselesaikan. Salah satunya, agenda normalisasi sungai di Jabar, terutama Sungai Citarum yang berhubungan langsung dengan kehidupan jutaan masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai tersebut.

Meski begitu, tanpa mengabaikan dampak negatif COVID-19 , menurutnya, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan, seperti perbaikan kualitas udara dan lingkungan hidup lainnya. Karenanya, perlu dilakukanpemulihan kehidupan baru secara keseluruhan yang digali dari prinsip-prinsip hidup masyarakat Jawa Barat itu sendiri.

"Sehingga, pemulihan pandemi bisa memberikan dampak yang menyeluruh. Kesehatan masyarakat terjaga, ekonomi bangkit kembali, sosio kultur dan prinsip-prinsip hidup yang membentuk masyarakat Jawa Barat hidup kembali serta lingkungan mendapatkan kembali haknya," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content