Komnas HAM Turunkan Tim Kumpulkan Fakta-fakta Kasus Penembakan Anggota Paskibra
Jum'at, 29 November 2024 - 21:27 WIB
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun ke Semarang untuk mengumpulkan sejumlah keterangan terkait penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Sat Resnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zainudin (38). Penembakan tersebut menyebabkan siswa SMKN 4 Semarang yang juga anggota Paskibra Gamma Rizkynata Oktafandy (17), tewas.
Tim selain mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Candi Penataran Semarang Barat dan lokasi lain, juga mengumpukan keterangan dari masyarakat, termasuk pula dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang. "Kami melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan fakta-faktanya," kata Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing di Semarang, Jumat (29/11/2024).
Pihaknya sudah meminta keterangan 14 orang dan mengumpulkan informasi lainnya dari sejumlah sumber. "Masih analisis terhadap versi masyarakat dan kepolisian. Tentu Komnas masih melakukan pendalaman karena kami masih harus memeriksa saksi-saksi lain," lanjutnya.
Pihaknya, sebut Uli, menyampaikan duka cita mendalam untuk korban dan menyayangkan terjadinya penembakan itu. "Kami minta ada penegakan hukum yang adil dan transparan. Kami juga ingin pastikan ada perlindungan kepada saksi dan korban," tandasnya.
Tim selain mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Candi Penataran Semarang Barat dan lokasi lain, juga mengumpukan keterangan dari masyarakat, termasuk pula dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang. "Kami melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan fakta-faktanya," kata Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing di Semarang, Jumat (29/11/2024).
Pihaknya sudah meminta keterangan 14 orang dan mengumpulkan informasi lainnya dari sejumlah sumber. "Masih analisis terhadap versi masyarakat dan kepolisian. Tentu Komnas masih melakukan pendalaman karena kami masih harus memeriksa saksi-saksi lain," lanjutnya.
Pihaknya, sebut Uli, menyampaikan duka cita mendalam untuk korban dan menyayangkan terjadinya penembakan itu. "Kami minta ada penegakan hukum yang adil dan transparan. Kami juga ingin pastikan ada perlindungan kepada saksi dan korban," tandasnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda