Kembangkan Pertanian di Sulut, Kementan Gelontorkan Rp136,86 Miliar
Senin, 31 Agustus 2020 - 01:03 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulut Edwin Silangen mengapresiasi program pembangunan pertanian saat ini. Pasalnya, pertanian menjadi sektor andalan untuk menjaga ketahanan ekonomi di tengah pandemi covid-19. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan per Juli 2020, pertanian tumbuh 24,1 persen (month-to-month) secara nasional.
"Khusus di Sulut sendiri, pada triwulan II 2020, lapangan usaha pertanian masih tumbuh 2 persen. Pertanian mampu menahan laju penurunan ekonomi secara umum. Terima kasih Pak Menteri Pertanian, perhatianya memajukan pertanian di Sulut sangat luar biasa. Dalam enam bulan akhir ini sudah 2 kali berkunjung ke Sulut," kata Edwin.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi menuturkan, pada tahun 2020 ini, Kementan mengalokasikan upaya pengembangan kedelai nasional seluas 120.000 hektare. Di Provinsi Sulut seluas 6.153 hektare.
Sedangkan pada 2021 akan berlipat menjadi model korporasi seluas 30.000 hektare yang didukung investor. Untuk Provinsi Sulut juga akan dikembangkan 50 hektare kàcang tanah dan kacang hijau 500 hektare, dan ubi kayu seluas 350 hektare.
"Arahan Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo produksi harus naik. Guna meningkatkan produktivitas kedelai selama ini 1,4 ton per hektare menjadi 2 ton sampai 3 ton per hektare, maka paket bantuan dilengkapi dengan rizobium, pupuk hayati cair, dan herbisida sesuai anjuran teknologi, termasuk benih bio-soy," tutur Suwandi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono mengungkapkan berbagai bantuan komoditas perkebunan yang disalurkan Kementan untuk mendukung program pengembangan kawasan komoditas perkebunan berupa tanaman pala, kelapa dan cengkeh.
"Selain bibit, Kementan pun menyediakan bantuan berupa alat pasca panen dan Pengendalian Hama Terpadu. Pengembangan kawasan korporasi harus kami wujudkan," ujar dia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Santos Matondang, Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke dan jajaran Eselon I Kementan.
"Khusus di Sulut sendiri, pada triwulan II 2020, lapangan usaha pertanian masih tumbuh 2 persen. Pertanian mampu menahan laju penurunan ekonomi secara umum. Terima kasih Pak Menteri Pertanian, perhatianya memajukan pertanian di Sulut sangat luar biasa. Dalam enam bulan akhir ini sudah 2 kali berkunjung ke Sulut," kata Edwin.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi menuturkan, pada tahun 2020 ini, Kementan mengalokasikan upaya pengembangan kedelai nasional seluas 120.000 hektare. Di Provinsi Sulut seluas 6.153 hektare.
Sedangkan pada 2021 akan berlipat menjadi model korporasi seluas 30.000 hektare yang didukung investor. Untuk Provinsi Sulut juga akan dikembangkan 50 hektare kàcang tanah dan kacang hijau 500 hektare, dan ubi kayu seluas 350 hektare.
"Arahan Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo produksi harus naik. Guna meningkatkan produktivitas kedelai selama ini 1,4 ton per hektare menjadi 2 ton sampai 3 ton per hektare, maka paket bantuan dilengkapi dengan rizobium, pupuk hayati cair, dan herbisida sesuai anjuran teknologi, termasuk benih bio-soy," tutur Suwandi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono mengungkapkan berbagai bantuan komoditas perkebunan yang disalurkan Kementan untuk mendukung program pengembangan kawasan komoditas perkebunan berupa tanaman pala, kelapa dan cengkeh.
"Selain bibit, Kementan pun menyediakan bantuan berupa alat pasca panen dan Pengendalian Hama Terpadu. Pengembangan kawasan korporasi harus kami wujudkan," ujar dia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Santos Matondang, Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke dan jajaran Eselon I Kementan.
(awd)
tulis komentar anda