Kembangkan Pertanian di Sulut, Kementan Gelontorkan Rp136,86 Miliar

Senin, 31 Agustus 2020 - 01:03 WIB
Mentan Syahul Yasin Limpo menghadiri kegiatan tanam sekaligus panen integrasi kedelai, kelapa, dan jagung di Desa Tontalete, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Minggu (30/8/2020). Foto/Istimewa
MANADO - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggenjot pengembangan produksi kedelai, jagung, dan kelapa serta pala dan cengkeh di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Salah satu dukungan itu diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan pengembangan pertanian 2020 di Provinsi Sulut sebesar Rp136,86 miliar. (BACA JUGA: Pastikan Ketersediaan Pupuk di Sulut, Mentan Sidak Gudang Pupuk Kaltim )

Bantuan di antaranya pengembangan jagung sebesar 98.132 hektare, kedelai 6.153 hektare, benih unggul kelapa genjah 25.000 batang, kelapa dalam 477.600 batang, pala 431.250 batang, cengkeh 85.800 batang, dan pembangunan kebun induk tanaman pala sebesar 2 hektare di Minahasa Utara. (BACA JUGA: Sulut Kembali Ekspor Komoditas Pertanian ke Tujuh Negara )

Bantuan tersebut, kata Mentan SYL, bertujuan untuk meningkatkan produksi nasional dan volume ekspor. Sehingga, di tengah dampak pandemi COVID-19, sektor pertanian semakin tangguh dalam menopang perekonomian nasional. (BACA JUGA: Diduga Lakukan Aksi Cabul, Polisi Tangkap Pemuda di Tondano )

Mentan SYL mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan berbagai upaya dalam meningkatkan produksi hingga mewujudkan swasembada kedelai, jagung, dan komoditas perkebunan di Provinsi Sulut untuk memenuhi kebutuhan nasional.



Di antaranya dengan memberikan bantuan sarana produksi, alat prapanen dan pascapanen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.

"Upaya lain yang tak kalah penting adalah pengembangan varietas benih unggul provitas tinggi. Produktivitas kita tingkatkan sehingga produksi surplus, impor berkurang, dan kita terus tingkatkan ekspor. Jangan bergantung kepada impor. Mari kita siapkan pangan dari Sulawesi Utara," kata SYL pada kegiatan tanam dan panen integrasi kedelai, kelapa, dan jagung di Desa Tontalete, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Minggu (30/8/2020).

SYL mengemukakan, selain upaya peningkatan produksi, Kementan juga melakukan pengembangan aspek hilirisasi sebagai solusi nyata menjamin harga yang menguntungkan bagi petani karena kedelai bisa dijadikan berbagai macam pangan olahan bernilai tinggi.

"Oleh karenanya, perlu dibangun kemitraan petani dengan industri supaya dapat memberi kepastian pasar dan pemanfaatan KUR, sehingga petani tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah," ujar SYL.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More