Dalam 1 Pekan, 3 Perawat di Jawa Timur Gugur Akibat COVID-19

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 14:00 WIB
Foto/SINDOnews/Ilustrasi
SURABAYA - Kalangan tenaga kesehatan di Jawa Timur kembali berduka. Abdul Hamid, perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumenep, gugur akibat terinfeksi COVID-19, Jumat (28/8/2020).

Mirisnya, dengan meninggalnya satu lagi perawat ini, berarti dalam satu minggu terakhir, telah tiga tenaga kesehatan di Jawa Timur, gugur sekaligus. Total tenaga kesehatan di Jawa Timur yang meninggal dunia akibat virus Corona sebanyak 24 orang. (BACA JUGA: Sering Pakai Masker, Ini Cara Biar Tak Kena Masalah Kulit )

Puluhan rekan seprofesi almarhum perawat Abdul Hamid memberikan penghormatan terakhir dan doa ketika ambulans membawa jenazah berusia 42 tahun meninggalkan Rumah Sakit PHC surabaya menuju lokasi pemakaman di Sumenep, Madura. (BACA JUGA: Hadapi Pandemi COVID-19, Perlindungan Perempuan dan Anak Harus Diperhatikan )



Almarhum Abdul Hamid, merupakan perawat Rumah Sakit Umum Daerah Sumenep yang meninggal pada Jumat pagi setelah menjalani perawatan selama 13 hari di RS PHC Surabaya. Almarhum diduga terpapar COVID-19 saat memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (BACA JUGA: Pemakaman Mantan Wali Kota Mojokerto Pakai Protokol COVID-19 )

Berdasrakan catatan DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia(PPNI) Jatim, jumlah perawat di Jawa Timur yang terpapar COVID-19 merupakan yang terbesar di Indonesia.

Meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan ketat, namun sebagai garda terdepan dan lamanya waktu dalam memberikan pelayanan kesehatan, menjadikan perawat paling rentan terpapar covid-19.

"Ironisnya lagi, meninggalnya almarhum perawat Abdul Hamid hanya berselang dua hari dari meninggalnya Hariyanto, perawat RSUD Dokter Sasodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, dan empat hari setelah Ade Agus Satria, perawat RSUD Dokter Soetomo Surabaya gugur," Ketua DPW PPNI Jatim Profesor Nursalam.

Dalam satu minggu terakhir ini, ujar Nursalam, tiga perawat di Jatim meninggal berturut-turut. Dengan meninggalnya perawat Äbdul Hamid ini, jumlah perawat di Jawa Timur yang meninggal akibat COVID-19 menjadi 24 orang. Sedangkan yang dinyatakan positif covid-19 sebanyak 789 perawat," ujar Nursalam.

Sementara itu, rencana pemberian vaksin COVID-19 kepada perawat yang direncanakan awal 2021, dimajukan dan akan diberikan pemerintah pada akhir 2020. "Perawat menjadi prioritas dan pihak pertama penerima vaksin anti COVID-19 dari pemerintah karena miliki jumlah tertinggi tenaga kesehatan yang meninggal," tutur dia.
(awd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content