Ibu Almarhumah Dokter Aulia Menangis Histeris Minta Keadilan: Tolong Bantu Saya
Kamis, 19 September 2024 - 09:42 WIB
Nusmatun Malinah, ibu dari almarhum dokter Aulia Risma Lestari menangis histeris saat meminta keadilan atas kematian anaknya. Foto/Kristadi/iNews
SEMARANG - Nusmatun Malinah, ibu dari almarhum dokter Aulia Risma Lestari menangis histeris saat meminta keadilan atas kematian anaknya. Ia berharap pihak yang bertanggung jawab segera diungkap.
Dari bukti-bukti yang diserahkan kepada pihak kepolisian, termasuk adanya dugaan perundungan dan pemerasan, tim kuasa hukum almarhum optimis bahwa kasus ini akan terbuka lebar dan akan ada tersangka yang ditetapkan.
Nusmatun mengungkapkan betapa beratnya kehilangan dua orang yang sangat dicintainya. Ia berharap keadilan dapat ditegakkan untuk putrinya, dokter Aulia Risma Lestari.
“Tolong bantu saya, anak saya itu masih sekolah, cari ilmu, tapi apa yang tercapai? Tolong bantu saya mencari keadilan," ujar Nusmatun sembari menitikkan air mata dalam konferensi pers yang diadakan di Kota Semarang, Kamis (18/9/2024).
Dia melanjutkan selama mengikuti perkuliahan di Undip Semarang kondisi kesehatan dokter Aulia sangat baik. Begitu juga ketika menjalani PPDS di Rumah Sakit Dr Kariadi juga tidak pernah sakit.
"Boleh dicek, selama anak saya kuliah di dokter umum anak saya itu sehat. Sehat betul, tidak pernah sakit. Kerja di Rumah Sakit juga tidak pernah sakit anak saya," tuturnya.
Kuasa hukum keluarga, Misyah Achmad menyatakan selama almarhumah dokter Aulia mengikuti PPDS di Undip Semarang, keluarga mengirimkan uang setiap bulan. Uang tersebut dikatakan untuk keperluan senior hingga angkatannya.
"Hingga bulan Agustus lalu, total uang yang dikirim mencapai Rp225 juta. Namun, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti penggunaan uang tersebut," jelasnya.
Saat ini, tim penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah masih terus mengumpulkan bukti dan saksi. Sebanyak 34 saksi telah diperiksa dan kemungkinan jumlahnya masih akan bertambah.
Dari bukti-bukti yang diserahkan kepada pihak kepolisian, termasuk adanya dugaan perundungan dan pemerasan, tim kuasa hukum almarhum optimis bahwa kasus ini akan terbuka lebar dan akan ada tersangka yang ditetapkan.
Baca Juga
Nusmatun mengungkapkan betapa beratnya kehilangan dua orang yang sangat dicintainya. Ia berharap keadilan dapat ditegakkan untuk putrinya, dokter Aulia Risma Lestari.
“Tolong bantu saya, anak saya itu masih sekolah, cari ilmu, tapi apa yang tercapai? Tolong bantu saya mencari keadilan," ujar Nusmatun sembari menitikkan air mata dalam konferensi pers yang diadakan di Kota Semarang, Kamis (18/9/2024).
Dia melanjutkan selama mengikuti perkuliahan di Undip Semarang kondisi kesehatan dokter Aulia sangat baik. Begitu juga ketika menjalani PPDS di Rumah Sakit Dr Kariadi juga tidak pernah sakit.
"Boleh dicek, selama anak saya kuliah di dokter umum anak saya itu sehat. Sehat betul, tidak pernah sakit. Kerja di Rumah Sakit juga tidak pernah sakit anak saya," tuturnya.
Kuasa hukum keluarga, Misyah Achmad menyatakan selama almarhumah dokter Aulia mengikuti PPDS di Undip Semarang, keluarga mengirimkan uang setiap bulan. Uang tersebut dikatakan untuk keperluan senior hingga angkatannya.
"Hingga bulan Agustus lalu, total uang yang dikirim mencapai Rp225 juta. Namun, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti penggunaan uang tersebut," jelasnya.
Saat ini, tim penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah masih terus mengumpulkan bukti dan saksi. Sebanyak 34 saksi telah diperiksa dan kemungkinan jumlahnya masih akan bertambah.
(kri)
tulis komentar anda