UGM Bikin Pesawat Drone dengan Kemampuan Militer, Ini Penampakannya
Selasa, 03 September 2024 - 18:23 WIB
YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan pesawat nirawak (drone) sudah dilengkapi sistem autopilot dan kemampuan jelajah terbang sesuai dengan titik koordinat yang dipasangkan
Pesawat nirawak itu diciptakan oleh Dosen Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik UGM Prof Dr Gesang Nugroho setelah 12 tahun melakukan riset dan pengembangan.
"Dua pesawat yang kami kembangkan memiliki panjang 2 meter atau Palapa S-1 dan Palapa S-2 panjangnya 3,3 meter ini," kata Gaesang di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (3/9/2024).
Dosen yang dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM ini juga berhasil meraih dua paten terkait pencetakan komposit dengan batuan tekanan balon yang diberi nama Bladder Compression Moulding (BCM) setelah mengembangkan pesawat nirawak tersebut.
Gesang mengungkapkan selama terbang akan mampu mengambil foto dan video yang akan dikirim pada ground control station. Bedanya Palapa S-1 mampu terbang 6 jam nonstop. Sedangkan Palapa S-2 bisa terbang 10 jam nonstop.
Pesawat Unmanned Aerial Vehicle (UAV) S-1, kata Gesang, sudah menggunakan telemetri wifi internet dengan jarak tempuh hingga 50 km.
Menurutnya, Palapa S-1 sebenarnya memiliki kemampuan daya terbang hingga 300 km namun komunikasi foto dan video terputus untuk jarak sejauh itu. Sedangkan pada Palapa S-2 menggunakan telemetri satelit sehingga memiliki kemampuan daya jangkauan tak terbatas.
Pesawat nirawak itu diciptakan oleh Dosen Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik UGM Prof Dr Gesang Nugroho setelah 12 tahun melakukan riset dan pengembangan.
Baca Juga
"Dua pesawat yang kami kembangkan memiliki panjang 2 meter atau Palapa S-1 dan Palapa S-2 panjangnya 3,3 meter ini," kata Gaesang di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (3/9/2024).
Dosen yang dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM ini juga berhasil meraih dua paten terkait pencetakan komposit dengan batuan tekanan balon yang diberi nama Bladder Compression Moulding (BCM) setelah mengembangkan pesawat nirawak tersebut.
Gesang mengungkapkan selama terbang akan mampu mengambil foto dan video yang akan dikirim pada ground control station. Bedanya Palapa S-1 mampu terbang 6 jam nonstop. Sedangkan Palapa S-2 bisa terbang 10 jam nonstop.
Pesawat Unmanned Aerial Vehicle (UAV) S-1, kata Gesang, sudah menggunakan telemetri wifi internet dengan jarak tempuh hingga 50 km.
Menurutnya, Palapa S-1 sebenarnya memiliki kemampuan daya terbang hingga 300 km namun komunikasi foto dan video terputus untuk jarak sejauh itu. Sedangkan pada Palapa S-2 menggunakan telemetri satelit sehingga memiliki kemampuan daya jangkauan tak terbatas.
tulis komentar anda