Sejarah dan Biografi Raja Pertama Kerajaan Banten, Sultan Maulana Hasanuddin
Kamis, 29 Agustus 2024 - 06:27 WIB
Syarif Hidayatullah menikah pada tahun 1457 M dengan adik laki-laki Bupati Banten yang dikaruniai dua orang anak, yaitu Nhay Kawanganten dan Maulana Hasanuddin atau lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin.
Ketika Maulana Hasanuddin beranjak dewasa, Syarif Hidayatullah pergi ke Cirebon untuk menjalankan tugasnya sebagai Tumenggung disana. Sedangkan tugas penyebaran Islam di Banten diserahkan kepada Pangeran Hasanuddin.
Suatu ketika, Pangeran Sabakingkin atau Maulana Hasanuddin menghadap ayahnya di Cirebon. Ia kemudian diberi mandat untuk menyebarkan Islam yang lebih luas ke tanah Banten dan sekitarnya.
Namun, misinya ini mendapat tentangan dari pamannya sendiri, yakni Prabu Pucuk Umun. Setelah melakukan musyawarah, mereka bersepakat untuk tidak berperang secara fisik, namun diganti dengan pertarungan ayam jago.
Maulana Hasanuddin memenangkan perlombaan itu. Prabu Pucuk Umun mengaku kalah dan memberikan ucapan selamat seraya menyerahkan golok serta tombak sebagai tanda kekalahan.
Dalam usahanya membangun kesultanan Banten, Maulana Hasanuddin fokus mengembangkan sektor perdagangan.
Sultan Hasanuddin juga menggunakan cara-cara yang dikenal masyarakat setempat dalam proses penyebaran agama Islam, salah satunya adalah adu ayam atau mengadu kesaktian.
Ketika Maulana Hasanuddin beranjak dewasa, Syarif Hidayatullah pergi ke Cirebon untuk menjalankan tugasnya sebagai Tumenggung disana. Sedangkan tugas penyebaran Islam di Banten diserahkan kepada Pangeran Hasanuddin.
Suatu ketika, Pangeran Sabakingkin atau Maulana Hasanuddin menghadap ayahnya di Cirebon. Ia kemudian diberi mandat untuk menyebarkan Islam yang lebih luas ke tanah Banten dan sekitarnya.
Namun, misinya ini mendapat tentangan dari pamannya sendiri, yakni Prabu Pucuk Umun. Setelah melakukan musyawarah, mereka bersepakat untuk tidak berperang secara fisik, namun diganti dengan pertarungan ayam jago.
Maulana Hasanuddin memenangkan perlombaan itu. Prabu Pucuk Umun mengaku kalah dan memberikan ucapan selamat seraya menyerahkan golok serta tombak sebagai tanda kekalahan.
Dalam usahanya membangun kesultanan Banten, Maulana Hasanuddin fokus mengembangkan sektor perdagangan.
Sultan Hasanuddin juga menggunakan cara-cara yang dikenal masyarakat setempat dalam proses penyebaran agama Islam, salah satunya adalah adu ayam atau mengadu kesaktian.
(ams)
Lihat Juga :
tulis komentar anda